Metropolitan

Jelang Ramadan, Dharma Jaya Tambah Stok Daging hingga Seribu Ton

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
07 Maret 2024 13:30
Jelang Ramadan, Dharma Jaya Tambah Stok Daging hingga Seribu Ton
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membeli sejumlah sembako di pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat, Senin (26/2/2024).

JAKARTA - Perumda Dharma Jaya telah meningkatkan stok daging hingga 1.000 ton menjelang Ramadhan 1445 Hijriah, sesuai arahan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Langkah ini bertujuan untuk memastikan pasokan dan harga daging tetap terkendali.

Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, menyatakan bahwa stok daging yang mencapai 1.000 ton sudah lebih dari cukup, sehingga tidak akan terjadi krisis daging di Jakarta. Bahkan, stok daging sebanyak 400 hingga 500 ton untuk penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat digunakan untuk operasi pasar jika diperlukan.

Raditya juga mengimbau warga agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan (panic buying) terhadap daging ayam maupun sapi. Perumda Dharma Jaya juga telah berkerja sama dengan para pengusaha daging untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan daging.

Pertemuan dengan asosiasi pengusaha daging yang dihadiri oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, membahas masalah ketersediaan daging untuk Ramadan dan Lebaran. Heru memberikan arahan kepada Perumda Dharma Jaya untuk meningkatkan stok daging hingga tiga kali lipat selama Ramadan hingga Lebaran.

Raditya menegaskan bahwa stok daging yang dimiliki Perumda Dharma Jaya masih mampu memenuhi kebutuhan warga Jakarta, ditambah dengan stok daging impor dari izin impor tahun 2023. Meskipun terjadi peningkatan permintaan daging, Dharma Jaya telah menyiapkan penambahan pasokan untuk memenuhi permintaan tersebut.

Masyarakat Jakarta diminta tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan daging selama Ramadan hingga Lebaran karena peningkatan stok daging sudah dilakukan. Adapun, jika terjadi kenaikan harga, diperkirakan hanya sekitar 5 hingga 10 persen.
 
 
 
 


Berita Lainnya