Metropolitan

Jelang Pilkada DKI, Pemprov Tiadakan Razia Pendatang Baru Pascalebaran

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
17 April 2024 19:30
Jelang Pilkada DKI, Pemprov Tiadakan Razia Pendatang Baru Pascalebaran
Pemudik tiba di Terminal Terpadu Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (14/4/2024).

JAKARTA - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta mulai mendata pendatang baru yang masuk ke Jakarta usai Idulfitri 1445 Hijriah hingga pertengahan Mei 2024.

"Dinas Dukcapil itu kan dasar pelayanannya, pendataannya berdasarkan laporan," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu. Pendataan dilakukan selama satu bulan.

"Nah kita akan melakukan pendataan ini satu bulan untuk proses mereka yang datang ke sini, apakah membawa keluarganya dan langsung melakukan proses pindah atau datang," katanya. Pendataan terhadap warga pendatang baru ke Jakarta selama sebulan ke depan ini dapat dipantau masyarakat secara luas melalui laman resmi kependudukan capil.jakarta.go.id.

Menurut Budi, biasanya sebulan setelah Lebaran banyak perpindahan masyarakat yang datang ke Jakarta karena membawa sanak saudara atau keluarganya. Namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak menggelar operasi yustisi untuk menertibkan pendatang baru ke Jakarta usai Lebaran. Hal itu mengingat siapapun boleh datang ke Jakarta selagi memenuhi syarat yang ada, seperti jaminan tempat tinggal di Jakarta, jaminan pekerjaan, dan memiliki keterampilan atau kemampuan.

"Namun kami mengimbau agar mereka datang ke Jakarta, pastikan ada jaminan tempat tinggalnya, karena itu persyaratan di dalam proses pindah data," katanya. Secara sadar, pendatang baru diimbau untuk melengkapi atau memiliki keterampilan. "Sehingga pas mereka datang ya sama-sama kita membangun DKI Jakarta," ujar Budi.

Budi memprediksi pada 2024 usai Lebaran ini jumlah pendatang baru di Jakarta akan menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Jadi kami memprediksi bahwa pada tahun ini untuk yang arus balik ini, yaitu sekitar 10 ribu sampai 15 ribu (pendatang masuk Jakarta). Kalau kemarin (2023) kan di angka 20 sampai 25 ribuan," kata Budi.

Salah satu penyebab pendatang baru ke DKI Jakarta menurun karena secara umum pembangunan nasional saat ini sudah merata di beberapa daerah, termasuk infrastrukturnya.

Selain itu, perekonomian nasional juga sudah membaik. Begitupun dengan pemerataan lapangan kerja yang saat ini sudah banyak pilihan di seluruh Indonesia. Berdasarkan tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik selama empat tahun terakhir, yaitu pada 2020 sebanyak 24.043 orang. Lalu 2021 sebanyak 20.046 orang, tahun 2022 sebanyak 27.478 orang, dan 2023 sebanyak 25.918 orang. (ant)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya