Laporan Haji 2023

Jamaah Haji Mulai Lempar Jumrah, yang Nafar Awal Khawatir Telat lagi

Maudy Alvi — Satu Indonesia
30 Juni 2023 00:40
Jamaah Haji Mulai Lempar Jumrah, yang Nafar Awal Khawatir Telat lagi

MINA - Saat ini seluruh jemaah haji Indonesia berada di Mina untuk menjalani rangkaian haji yaitu melempar jumrah, Ula, Wustha, dan Kubra. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jamaah haji agar mematuhi jadwal atau waktu dan jalur melempar jumrah yang telah ditetapkan dan yang telah diberikan sesuai kloternya masing-masing.

“Diimbau jemaah tidak melempar jumrah setelah matahari tergelincir (ba’da zawal) karena alasan keselamatan dan menghindari risiko cuaca panas dan bahaya kepadatan jemaah. Pilih waktu sore atau malam hari, agar terhindar dari sengatan cuaca panas,” terang Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (29/06/2023).

Dikatakan Fauzin, jemaah lansia, sakit, lemah, udzur, pengguna kursi roda, lebih baik mewakilkan lempar jumrahnya kepada jemaah lain atau petugas. Hukum mewakilkan melempar jumrah adalah boleh dan status hukumnya sah serta tidak dikenakan dam.

“Orang yang mewakili lempar jumrah boleh yang sudah berhaji atau pun yang belum berhaji. Jemaah atau petugas boleh melaksanakan badal lempar jumrah untuk satu orang atau lebih hingga tak terbatas,” kata Fauzin.

“Boleh mengakhirkan lempar jumrah hari tasyrik pada hari terakhir tanggal 12 Dzulhijah (bagi jamaah nafar awal) atau tanggal 13 Dzulhijjah (bagi jamaah nafar tsani),” katanya.

Soal nafar awal,  wartawan satuindonesia.co Maudy Alvy di Mina menyampaikan kegusaran jamaah soal ketepatan waktu angkutan jamaah. “Ini juga yang kita takutkan besok, soal nafar awal. Katanya jam 6.30 pagi sudah mulai berangkat. Jamaah khawatir kembali terjadi terlambat seperti di Muzdalifah, khususnya jamaah yang diangkut terakhir.  Kalau ba’da Ashar baru mulai baru diangkut bus untuk keluar Mina, kan sudah masuk nafar tsani. Gimana dengan jamaah yang sudah berniat untuk nafas awal?” kata Alvi.

Seperti diketahui, saat berada di Mina, jamaah haji memiliki dua pilihan yang biasa disebut Nafar Awal dan Nafar Tsani. Kedua istilah ini merujuk pada kapan jamaah akan meninggalkan Mina. Apakah akan keluar tanah Mina lebih awal, atau akan menyempurnakan sampai dengan habisnya hari Tasyrik.

Nafar Awal adalah jamaah lebih awal keluar dari Mina yakni tanggal 12 Dzulhijjah sebelum tenggelamnya matahari di hari tersebut. Sementara Nafar Tsani adalah jamaah keluar dari Mina setelah menginap selama tiga malam, mulai malam 11, 12, sampai 13 Dzulhijjah. (ra/*)


Berita Lainnya