Laporan Haji 2023

Jamaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah

Maudy Alvi — Satu Indonesia
26 Juni 2023 19:41
Jamaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah
SIAP-SIAP - Jamaah haji Indonesia mulai sejak pagi sudah mulai berangkat ke Arafah. (foto: Maudy alvi)

MAKKAH - Jamaah haji Indonesia yang semuanya sudah berada di Makkah, sejak Senin (26/6/2023) mulai bergerak menuju Arafah. Mereka akan menjalani ibadah wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1444 H/27 Juni 2023 besok.

Wartawan satuindonesia.co, Maudy Alvi melaporkan dari Makkah, persiapan demi persiapan terus dilakukan jamaah. Secara bertahap dari pagi hingga sore nanti, jemaah diberangkatkan ke Arafah untuk menjalani puncak haji, yaitu wukuf, dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan Mina.

“Alhamdulillah semua lancar. Hanya soal makanan yang kita harus urus masing-masing, karena memang distribusi makanan dari Pemerintah Indonesia di-stop sementara hanya hari ini. Karena memang sudah disampaikan jauh hari, kita sudah siap menghadapinya,” kata Alvi dalam laporannya.

Dikatakan, untuk sarapan, makan siang dan makan malam, jamaah mengatur sendiri pembeliannya. Ada yang dilakukan secara kolektif dengan menunjuk penanggung jawabnya, namun ada juga yang masing-masing membeli makanan di restoran sekitar hotel tempat jamaah menginap.

Disebutkan, karena Pemerintah akan meniadakan distribusi makanan untuk jamaah selama 3x, yakni pada tanggal 7, 14 dan 15 Dzulhijjah 1444 H, maka secara kolektif, dikumpulkan dari jamaah sebesar 190 riyal untuk sembilan kali makan. “Yang tidak ikut kolektif, mereka membeli makanan masing-masing. Untuk sarapan, ada juga yang sudah menyiapkan mie instan,” jelas Alvi.

Penghentian sementara distribusi makanan ke jamaah ini ternyata dimanfaatkan oleh warga Indonesia yang tinggal (mukimin) di Makkah. Mereka menjual makanan Indonesia di depan hotel. “Bahkan ada yang masuk sampai ke lobi hotel, menjual makanan Indonesia,” lapor Alvi.

MAKANAN INDONESIA - Hari ini jamaah haji Indonesia tidak mendapatkan distribusi makanan, sehingga masing-masing membeli makanan di sekitar hotel. 

Soal makanan yang disiapkan Pemerintah ini juga disampaikan oleh Jubir Kementerian Agama Anna Hasbie di Makkah, Minggu (25/6/2023). Menurut Anna, memang benar bahwa hari ini, 7 Zulhijah 1444 H, ada penghentian sementara katering jemaah haji di Makkah. Penghentian sementara juga akan dilakukan pada 14 dan 15 Dzulhijjah 1444 H nanti.

"Kebijakan penghentian sementara itu bukan diambil sepihak, tapi hasil kesepakatan dengan Komisi VIII DPR," sebut Anna.

Dijelaskan Anna, masa tinggal jemaah haji Indonesia di Makkah, rata-rata 25 hari. Dalam rentang itu, Kemenag dan DPR menyepakati bahwa selama di Makkah, jamaah haji Indonesia mendapat 66 kali makan yang terdistribusi dalam 22 hari. Karenanya, ada tiga hari yang akan dihentikan sementara, yaitu pada 7, 14, dan 15 Dzulhijjah. Dalam rentang 8 - 13 Dzulhijjah, jamaah akan mendapat layanan katering di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armina).

Kemenag, lanjut Anna, bahkan telah menyosialisasikan kebijakan tersebut sejak jauh-jauh hari, tepatnya sejak 11 Juni 2023. Tujuannya, agar jemaah memahami lebih awal dan bisa mempersiapkan diri.

"Jika hari ini jemaah membeli makan itu karena mereka sudah memahami adanya info penghentian sementara layanan katering yang kami sosialisasikan," sebut Anna.

Penghentian sementara layanan katering pada tanggal-tanggal tersebut dikarenakan kondisi di Makkah sudah sangat padat. Jemaah dari seluruh dunia sudah berada di Makkah. Sehingga sering terjadi kemacetan dan itu tidak memungkinkan dilakukan proses distribusi katering.

“Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar dua kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jemaah,” sambungnya.

Terpisah, juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (26/6/2023) mengatakan, sebelum berangkat ke Arafah, Fauzin mengimbau agar jamaah sudah memastikan niat ihramnya dari hotel sebagai Miqat. Jamaah, khususnya jamaah laki-laki telah mengenakan kain ihram dengan benar.

“Patuhi segala larangan ihram yang telah disampaikan para pembimbing ibadah di kloter dan hotelnya masing-masing. Tetapkan niat dan berdoa memohon kekuatan kepada Allah Swt agar dapat menjalani momentum puncak haji nanti dengan lancar,” imbau Fauzin.

Fauzin menambahkan, seluruh Jamaah yang sakit dan masih dirawat di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi, akan disafariwukufkan menggunakan ambulan dan bus. Menurutnya, para jamaah yang disafariwukufkan, selain didampingi petugas kesehatan, para pembimbing ibadah akan mendampingi jemaah menjalani prosesi wukufnya di Arafah.

Terkait pelayanan kesehatan jamaah selama puncak haji, ia menyampaikan, pemerintah telah memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan saat puncak haji di Armina.

“Obat dan alat kesehatan telah siap di pos kesehatan yang berada di Arafah dan Mina, termasuk para tenaga medisnya,” imbuh dia.

Haji tahun 2023 ini menjadi haji terbesar dalam jumlah jamaahnya. Lebih dari 2,5 juta Muslim diperkirakan akan ambil bagian, karena pembatasan pandemi virus corona yang diberlakukan sejak 2020 telah dilonggarkan sepenuhnya. “Tahun ini, kita akan menyaksikan haji terbesar dalam sejarah,” kata seorang pejabat di Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

Tahun 2020 lalu, hanya 10.000 orang yang diizinkan untuk menjalani ibadah haji. Kemudian sebanyak 59.000 pada tahun 2021, dan tahun lalu ada batas satu juta jamaah. (*)


Berita Lainnya