Internasional

Iran Siapkan Ribuan Rudal untuk Kubur Israel

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Oktober 2024 16:30
Iran Siapkan Ribuan Rudal untuk Kubur Israel
Rudal Iran

JAKARTA - Seorang penasihat senior dari Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan pihaknya siap melakukan operasi militer yang jauh lebih besar terhadap Israel jika negara tersebut menyerang Iran. Iran bahkan siap meluncurkan ribuan rudal ke wilayah Israel.

"Jika sebelumnya kami dapat meluncurkan 200 rudal ke sana, sekarang kami bersiap untuk mengirim ratusan atau bahkan ribuan rudal ke wilayah pendudukan mereka dan menyerang pusat-pusat keamanan, militer, dan ekonomi mereka," ungkap Ebrahim Jabbari, penasihat Komandan Utama IRGC, Hossein Salami, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera pada Rabu (9/10/2024).

Jabbari juga menekankan Israel adalah negara kecil dibandingkan dengan Iran. Dia juga menyebut Amerika Serikat, yang biasanya membela Israel, tidak akan berani terlibat dalam perang melawan Iran. "Kami adalah negara besar, dan kami telah mengembangkan kemampuan untuk menyerang dari berbagai titik di negara ini jika salah satu lokasi kami diserang. Namun, apa yang akan mereka lakukan? AS tidak akan berani memerangi kami, sementara kami bisa dengan cepat menguasai wilayah kecil itu," lanjut Jabbari.

Beberapa waktu lalu, rentetan serangan rudal Iran menghantam wilayah Israel. Militer Tel Aviv mengakui beberapa rudal Iran telah mengenai dua pangkalan Angkatan Udara mereka. Namun, Israel mengklaim serangan tersebut tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada pangkalan mereka. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa Angkatan Udara Israel tetap beroperasi dengan kapasitas penuh.

Gallant juga memberikan peringatan bahwa kerusakan yang terjadi di Gaza dan Beirut seharusnya menjadi pesan tegas bagi siapa pun yang meragukan kesiapan Israel untuk merespons setiap serangan yang diarahkan kepada mereka. "Siapa pun yang berpikir bahwa upaya untuk melukai kita akan menghentikan tindakan kita, harus melihat apa yang terjadi di Gaza dan Beirut, semuanya sudah sangat jelas," tegas Gallant. (dan)
 


Berita Lainnya