Politik dan Pemerintahan
INI DIA! Jurus Taktis Prabowo Hadapi Tarif Trump

JAKARTA — Presiden terpilih Prabowo Subianto bersiap menghadapi tantangan perdagangan besar dari Amerika Serikat. Keputusan pemerintahan Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor 32% terhadap sejumlah produk asal Indonesia menjadi alarm keras bagi sektor ekspor nasional. Namun, Prabowo menegaskan: Indonesia tidak akan diam.
Dalam pertemuan tertutup bersama pimpinan redaksi media nasional, Prabowo menyampaikan bahwa diversifikasi pasar ekspor menjadi kunci. Ia menyebut RI terlalu bergantung pada pasar Amerika dan kini saatnya membuka jalur baru ke kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, hingga Afrika.
“Kita tidak bisa lagi mengandalkan satu pasar. Kita harus keluar dari zona nyaman,” ujar Prabowo.
Diplomasi Ekonomi Jadi Andalan
Langkah cepat diambil. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, ditunjuk memimpin delegasi khusus ke Washington DC untuk membuka negosiasi soal kebijakan tarif. Di sisi lain, pemerintah tengah merancang strategi timbal balik yang mencakup peningkatan impor produk-produk unggulan AS seperti kapas, gandum, hingga energi.
Langkah ini dilihat sebagai pendekatan win-win, menunjukkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen menjaga hubungan bilateral yang sehat, namun tidak mengorbankan kepentingan nasional.
Stabilkan Domestik, Perkuat Rupiah
Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan juga mengambil posisi siaga. Intervensi nilai tukar disiapkan untuk meredam gejolak rupiah, serta stimulus fiskal tengah dirancang untuk menopang industri terdampak seperti tekstil, alas kaki, hingga furniture.
Di tengah tekanan global ini, Presiden Prabowo tetap optimistis menatap pertumbuhan ekonomi 2025 yang ditargetkan di kisaran 5,2 persen. Ia menyebut krisis ini sebagai "ujian kemandirian ekonomi Indonesia." (mul)
#Prabowo2025 #TarifTrump #EksporIndonesia #PerangDagangASRI #DiversifikasiPasar #StrategiEkonomiNasional #EkonomiMandiri #HubunganBilateral #PerlindunganIndustriRI #DiplomasiPerdagangan