Gaya Hidup

Imunisasi Polio Dapat Diberikan untuk Anak Autis

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 Juli 2024 17:30
Imunisasi Polio Dapat Diberikan untuk Anak Autis
Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) saat pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Gedung Ikatan Dokter Anak Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat.

JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), menyatakan bahwa imunisasi polio aman diberikan kepada anak berkebutuhan khusus dengan gangguan perilaku, seperti autisme.

"Anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme atau ADHD, apakah aman diberikan polio tetes? Itu aman, karena mereka sehat secara fisik dan tidak memiliki masalah medis lainnya," kata Rini dalam acara pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Gedung Ikatan Dokter Anak Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat.

Sebagai Ketua Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rini menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar anak berkebutuhan khusus, termasuk imunisasi. Ia mengingatkan agar orang tua tidak melewatkan pemberian imunisasi lengkap untuk anak-anak mereka yang memiliki gangguan perilaku.

Namun, anak berkebutuhan khusus dengan gangguan medis seperti penyakit ginjal atau kelainan darah tidak dapat menerima imunisasi polio. "Kecuali jika mereka memiliki penyakit medis lain yang memang menjadi kontraindikasi," tambah Rini.

Orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak guna mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai imunisasi yang efektif dalam mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen tersebut. Cakupan imunisasi anak sempat menurun drastis pada 2021 akibat pandemi covid-19. Untuk itu, Kementerian Kesehatan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi. Indonesia masih dalam kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit polio sejak tahun 2022, terutama di Papua. Pelaksanaan imunisasi polio ditargetkan mencapai minimal 95 persen untuk mencapai kekebalan kelompok.

"Cakupan imunisasi yang tinggi dapat mengendalikan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Namun, jika cakupannya menurun di bawah 60 persen, Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat muncul kembali," kata Ketua IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso. Imunisasi akan dilangsungkan selama sepekan ke depan untuk anak usia 0 hingga 7 tahun di posyandu, puskesmas, dan lokasi lain yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan. (ant)
 
 


Berita Lainnya