Internasional

IDF Kalah Karena Menderita Kerugian Besar Lawan HAMAS

Redaksi — Satu Indonesia
8 hours ago
IDF Kalah Karena Menderita Kerugian Besar Lawan HAMAS
Tentara penjajah israel yang membawa peti Jenazah (Foto: Istimewa)

PALESTINA – Militer penjajah penjajah Israel (IDF) mengungkapkan kerugian besar yang dialami Brigade Givati, salah satu pasukan infanteri elite penjajah Israel, selama pertempuran di Jalur Gaza. Dalam laporan resmi yang dirilis pada Rabu (22/1/2025), IDF menyebutkan bahwa 86 prajurit dan perwira, termasuk sejumlah komandan, gugur dalam pertempuran sengit yang berlangsung sejak serangan Banjir Al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023.

Kerugian Besar di Jalur Gaza
Brigade Givati, yang berada di bawah komando Divisi 162, menghadapi pertempuran berat di wilayah Jabalia, Gaza Utara. Setelah berminggu-minggu pertempuran, pasukan ini akhirnya ditarik mundur menyusul perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan penjajah Israel.

Menurut laporan, sejak awal perang pada Oktober 2023, IDF telah kehilangan 841 personel yang tewas dan 5.656 lainnya terluka. Namun, berbagai sumber Palestina dan penjajah Israel menunjukkan bahwa angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

“Pasukan Brigade Givati ​​​​sedang mempersiapkan misi berikutnya setelah mundur dari wilayah tersebut,” kata IDF dalam pernyataannya.

Tantangan di Medan Perang
Dalam pertempuran, pasukan penjajah Israel dilaporkan menghadapi serangan intens dari kelompok perlawanan Palestina, seperti Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) dan Brigade Al-Quds (sayap militer Jihad Islam Palestina).

Kapten Avihai Sorshan, perwira Brigade Givati, mengakui bahwa pasukannya kerap terjebak dalam perangkap Hamas. “Setiap hari kami menghadapi hujan roket dan serangan mematikan,” ujarnya pada Februari 2024.

Selain itu, banyak prajurit Brigade Givati mengalami luka serius, termasuk amputasi, akibat perang yang berkepanjangan.

Kritik dan Pengunduran Diri Pejabat Militer
Kerugian ini menjadi pukulan telak bagi militer penjajah Israel. Kepala IDF, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengakui bahwa target utama perang di Gaza belum tercapai. Dalam surat pengunduran dirinya, Halevi menyatakan, “Tujuan perang belum semuanya tercapai. Kami akan terus berjuang untuk menghancurkan Hamas dan memastikan kembalinya para sandera.”

Pengunduran diri Halevi disusul oleh Mayor Jenderal Yaron Finkelman, kepala komando militer selatan penjajah Israel. Langkah ini mendapat sorotan dari oposisi penjajah Israel, yang menyerukan pertanggungjawaban pemerintah.

“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya harus bertanggung jawab atas bencana ini,” kata Yair Lapid, pemimpin oposisi penjajah Israel.

Gencatan Senjata dan Masa Depan Gaza
Meskipun gencatan senjata telah disepakati, situasi di Gaza tetap tegang. Hamas mengklaim bahwa puluhan tawanan penjajah Israel tewas akibat serangan udara IDF sendiri. Sementara itu, IDF menegaskan akan terus menyelidiki insiden pada 7 Oktober dan memperkuat kesiapan militernya. (mul)


#GazaConflict #BrigadeGivati #IDF #penjajah IsraelHamasWar #MiddleEastTensions #FreePalestine


Berita Lainnya