Metropolitan

Heru Klaim Ekonomi Jakarta Tumbuh Tinggi, Kemiskinan Turun

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
19 April 2024 18:30
Heru Klaim Ekonomi Jakarta Tumbuh Tinggi, Kemiskinan Turun
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut kinerja pembangunan manusia hingga ekonomi dan sosial Jakarta selama 2023 membaik berdasarkan hasil Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Tahun Anggaran (KKPJ TA) 2023.

"Khusus untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk melihat kinerja pembangunan manusia di Jakarta pada tahun 2023 mencatat angka 83,55 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 81,65 yang merupakan pencapaian tertinggi di Indonesia," kata Heru di Jakarta, Jumat. Selain itu, seluruh dimensi pembentuk IPM DKI Jakarta juga mengalami peningkatan, dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat yang diukur dengan indikator usia Angka Harapan Hidup (AHH) mencapai 75,81 tahun.

Sementara itu, dimensi pendidikan yang diukur melalui indikator rata-rata lama sekolah, meningkat menjadi 11,45 tahun atau setara kelas XII dan indikator harapan lama sekolah mencapai 13,33 tahun. Kemudian, dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan mencapai Rp19,37 juta per tahun, meningkat Rp446.000 (2,36 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.

Heru juga menerangkan pertumbuhan perekonomian Jakarta pada 2023 didasari melalui besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp3.443 triliun, serta atas dasar harga konstan mencapai Rp2.050 triliun. "Kinerja ekonomi Jakarta sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi global. Perekonomian Jakarta masih bisa tumbuh tinggi, yaitu sebesar 4,96 persen," ungkap Heru.

Lalu, pada 2023 inflasi bulanan Jakarta secara tahun ke tahun (year on year/YoY) menunjukkan fluktuasi dengan tren menurun. Adapun inflasi pada Desember 2023 year on year tercatat sebesar 2,28 persen yang merupakan inflasi terendah se-Jawa Bali. "Komoditas utama penyumbang inflasi, di antaranya beras, cabai merah, daging ayam ras, dan angkutan udara," ujar Heru.

Lebih lanjut, Heru memaparkan indikator sosial periode Maret 2023, tingkat kemiskinan Jakarta tercatat sebesar 4,44 persen. Angka ini menurun 0,17 persen dibandingkan periode September 2022 dan turun 0,25 persen dibandingkan periode Maret 2022. Hal ini didorong beberapa indikator makro ekonomi yang membaik, di antaranya pertumbuhan ekonomi serta berkurangnya pengangguran.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Ibu Kota mengalami penurunan sebesar 0,43 persen. Sebelumnya, tingkat pengangguran di Ibu Kota meningkat drastis pada 2020 dan 2021. Lalu, tingkat pengangguran pada Februari 2022 sedikit mengalami penurunan usai pandemi COVID-19 karena masyarakat mulai beraktivitas normal lagi.

"Alhamdulillah pada periode Februari 2022 dan Februari 2023, year on year itu mengalami penurunan dari awalnya 8 persen menjadi 7,57 persen," kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati di Jakarta, Rabu (12/7/2024). (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya