Internasional

Hamas Puji Dukungan Indonesia dalam Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel

Redaksi — Satu Indonesia
12 hours ago
Hamas Puji Dukungan Indonesia dalam Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel
Khalil Al Hayya, anggota biro politik Hamas saat press konfrens di Qatar (Foto: Istimewa)

QATAR – Khalil Al Hayya, anggota biro politik Hamas, menyampaikan apresiasi terhadap peran berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam mendukung perjuangan Palestina. Pernyataan ini disampaikan menyusul tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dimediasi di Qatar, Rabu (15/01/25).

Dukungan Global untuk Palestina
Dalam konferensi persnya, Al Hayya menyoroti kontribusi signifikan dari negara-negara seperti Turki, Afrika Selatan, Aljazair, Rusia, China, Malaysia, dan Indonesia.

"Kami menghormati dan berterima kasih atas sikap terhormat negara-negara ini dalam mendukung rakyat Palestina, baik melalui diplomasi maupun bantuan kemanusiaan," ujar Al Hayya.

Kesepakatan gencatan senjata ini dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu mendatang dan mencakup pembebasan 33 warga Israel yang disandera Hamas serta sejumlah tahanan Palestina dipenjara Israel.

Perjuangan dan Keteguhan Rakyat Palestina
Al Hayya menegaskan bahwa rakyat Palestina tetap teguh di tanah air mereka meskipun menghadapi agresi yang disebutnya sebagai "genosida brutal" oleh Israel.

"Israel gagal mencapai tujuannya. Rakyat Palestina tidak melarikan diri atau bermigrasi. Mereka tetap menjadi pelindung tanah air dan perlawanan mereka," tegasnya.

Al Hayya juga menyoroti kerusakan besar yang ditimbulkan oleh perang di Gaza, namun menegaskan komitmen Palestina untuk membangun kembali wilayah tersebut.

Peran Negara-negara Mediator
Dalam proses negosiasi ini, Qatar dan Mesir memainkan peran kunci. Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengumumkan bahwa fase pertama kesepakatan akan berlangsung selama 42 hari.

"Qatar dan Mesir telah bekerja sejak hari pertama untuk menghentikan agresi dan perang genosida terhadap rakyat Palestina," kata Al Hayya.

Selain itu, dukungan dari kelompok Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan Iran juga diakui sebagai bagian dari solidaritas terhadap perjuangan Palestina.

Krisis Kemanusiaan di Gaza
Agresi militer Israel di Gaza, yang berlangsung selama 467 hari, telah menyebabkan lebih dari 156.000 korban jiwa dan luka-luka, mayoritas perempuan dan anak-anak. Lebih dari 11.000 orang dilaporkan hilang, sementara ribuan lainnya menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

Menurut analisis, konflik ini telah menciptakan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di era modern, menuntut perhatian global yang lebih besar. (mul)

#GencatanSenjata #DukungPalestina #KrisisGaza #SolidaritasInternasional #SavePalestine #PeaceForGaza


Berita Lainnya