Internasional

HAMAS dan FATAH Bersatu Tolak Rencana Trump Mengusir Warga Gaza

Redaksi — Satu Indonesia
11 hours ago
HAMAS dan FATAH Bersatu Tolak Rencana Trump Mengusir Warga Gaza
Ilustrasi- HAMAS dan Fatah Bersatu Melawan usulan Trump mengusir warga Gaza (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Dalam momen yang jarang terjadi, dua faksi besar Palestina, Hamas dan Fatah, kompak menolak rencana mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disebut-sebut ingin mencaplok Gaza. Persatuan ini menjadi sorotan global di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Hamas menyatakan apresiasinya terhadap Yordania dan Mesir yang secara tegas menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza serta mendukung rencana rekonstruksi Arab.

“Kami menghargai sikap saudara-saudara Arab kami dan semua negara di dunia yang menentang rencana pemindahan rakyat Palestina atau upaya untuk menghilangkan hak-hak nasional kami,” demikian pernyataan Hamas, Selasa (13/02/25).

Lebih lanjut, Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina akan tetap mempertahankan hak mereka atas tanah air dan tidak akan menerima solusi yang merugikan kebebasan serta kemerdekaan mereka.

Dukungan Internasional dan Sikap Tegas Mesir

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina—yang berada di bawah Otoritas Palestina yang dipimpin Fatah—menyebut sikap Yordania, Mesir, Arab Saudi, dan negara-negara lain sebagai langkah “berani dan penuh solidaritas.”

“Gaza membutuhkan rencana yang matang, yang mendapat dukungan luas dari Palestina, negara-negara Arab, serta komunitas internasional, dengan implementasi yang melibatkan lembaga global dan mitra strategis,” demikian pernyataan resmi kementerian tersebut.

Di sisi lain, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dikabarkan menolak berkunjung ke Amerika Serikat jika dalam agenda pertemuan tersebut terdapat pembahasan terkait rencana Trump untuk mengusir warga Palestina dari Gaza. Informasi ini disampaikan oleh dua sumber keamanan Mesir kepada Reuters.

Dalam percakapan telepon antara Trump dan el-Sisi pada 1 Februari lalu, Trump mengundang presiden Mesir tersebut ke Gedung Putih. Namun, hingga kini belum ada tanggal pasti mengenai pertemuan itu, sementara pemerintah Mesir memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut.

China Ikut Menolak Pemindahan Paksa Warga Palestina

Tak hanya negara-negara Arab, China juga dengan tegas menolak rencana pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. Dalam konferensi pers rutin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa Gaza adalah bagian integral dari Palestina dan tidak boleh dicabut dari penduduk aslinya.

“Gaza adalah milik Palestina dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Palestina. Kami menentang segala bentuk pemindahan paksa warga Gaza,” ujar Guo, dikutip dari Al Jazeera.

Dengan meningkatnya tekanan internasional terhadap rencana kontroversial ini, masa depan Gaza masih menjadi tanda tanya besar. Namun, satu hal yang pasti, persatuan antara Hamas dan Fatah dalam menolak langkah Trump menunjukkan perlawanan yang semakin solid dari rakyat Palestina. (mul)

#Palestina #Gaza #Hamas #Fatah #Trump #TimurTengah #SolidaritasPalestina #FreePalestine #StopOccupation


Berita Lainnya