Internasional

Hamas Ancam Pembebasan Paksa Sandera: "Mereka Akan Pulang dalam Peti Mati"

Redaksi — Satu Indonesia
27 Maret 2025 08:13
Hamas Ancam Pembebasan Paksa Sandera: "Mereka Akan Pulang dalam Peti Mati"
Hamas saat konpers (Foto: Istimewa)

PALESTINA - Ketegangan antara Hamas dan Israel kembali meningkat setelah kelompok militan Palestina tersebut mengeluarkan peringatan keras terhadap upaya pembebasan paksa sandera oleh Israel. Hamas menegaskan bahwa jika Israel nekat melakukan operasi penyelamatan secara paksa, maka para sandera akan kembali dalam peti mati.

Ancaman Hamas terhadap Israel
Dalam pernyataan resminya, Hamas menegaskan bahwa keselamatan para sandera bergantung pada langkah-langkah yang diambil oleh Israel. Mereka menuduh Tel Aviv melakukan serangan udara tanpa pandang bulu yang justru membahayakan nyawa para tawanan.

"Setiap kali pendudukan (Israel) berupaya menyelamatkan para tawanan dengan paksa, mereka akhirnya membawa para tawanan kembali dalam peti mati," ujar Hamas dalam pernyataannya yang dirilis pada Rabu (26/03/25).

Pernyataan ini semakin mempertegas bahwa Hamas tidak akan menyerahkan sandera begitu saja tanpa negosiasi, dan bahwa setiap tindakan militer Israel akan mendapat perlawanan sengit.

Operasi Militer Israel di Jalur Gaza
Sejak 18 Maret lalu, Israel telah melancarkan kembali serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza setelah periode gencatan senjata yang berlangsung sejak Januari berakhir. Serangan ini tidak hanya menargetkan posisi Hamas tetapi juga menghancurkan infrastruktur dan mengakibatkan korban jiwa di kalangan warga sipil.

Selain itu, operasi darat Israel yang bertujuan untuk menemukan dan membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas semakin memperumit situasi. Beberapa kali upaya penyelamatan sandera sebelumnya justru berakhir dengan kematian sandera akibat baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Hamas.

Diplomasi Internasional dan Tekanan Global
Ancaman Hamas ini menambah kompleksitas upaya diplomasi global untuk meredakan konflik dan menyelamatkan para sandera. Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa terus mendesak Israel agar lebih mengutamakan jalur negosiasi ketimbang serangan militer yang justru memperburuk situasi.

Di sisi lain, negara-negara Arab dan PBB juga berusaha mencari solusi agar Israel dan Hamas bisa kembali ke meja perundingan untuk mencegah semakin banyak korban berjatuhan. Namun hingga kini, kedua pihak tetap bersikeras dengan posisi masing-masing, sehingga eskalasi konflik tampaknya masih akan berlanjut.

Nasib Para Sandera di Tengah Konflik
Sejak konflik terbaru pecah, Hamas dilaporkan masih menahan puluhan sandera, termasuk warga negara asing. Beberapa di antaranya sudah dibebaskan melalui proses negosiasi, tetapi banyak yang masih belum diketahui nasibnya.

Dengan meningkatnya serangan Israel ke Gaza dan ancaman terbaru dari Hamas, kekhawatiran semakin besar bahwa nasib para sandera akan berakhir tragis. Organisasi kemanusiaan pun terus menyerukan perlindungan terhadap mereka dan meminta semua pihak untuk menghormati hukum internasional terkait perlakuan terhadap tawanan.

Konflik Israel-Hamas terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda mereda. Ancaman Hamas terhadap upaya pembebasan sandera oleh Israel semakin memperburuk situasi yang sudah tegang. Di tengah tekanan global untuk menghentikan pertumpahan darah, baik Israel maupun Hamas masih kukuh pada strategi mereka masing-masing.

Dengan kondisi yang semakin memburuk di Gaza, dunia kini menanti langkah berikutnya dari komunitas internasional untuk menengahi konflik dan mencegah tragedi kemanusiaan yang lebih besar. (mul)

#Hamas #Israel #JalurGaza #KonflikTimurTengah #KrisisKemanusiaan #PerangGaza #SavePalestine #Perdamaian


Berita Lainnya