Internasional
Google Pecat 28 Karyawan yang Anti-Israel
ANKARA - Google memutuskan untuk memecat 28 pegawai atas keterlibatan mereka dalam aksi protes yang berlangsung selama 10 jam di dua kantor perusahaan tersebut di California dan Kota New York. Protes ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap hubungan Google dengan Israel.
Aksi protes yang dipimpin oleh kelompok yang disebut No Tech For Apartheid, menentang Proyek Nimbus, sebuah kontrak penyimpanan awan senilai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat dengan Israel. Pada Rabu (17/4/2024), Google mengumumkan pemecatan pegawai-pegawai tersebut yang diduga ikut serta dalam protes.
Kelompok No Tech For Apartheid mengutuk tindakan Google tersebut sebagai "tindakan pembalasan yang mencolok" dan menyebutnya sebagai indikasi Google lebih menghargai kontraknya dengan pemerintah dan militer Israel daripada pegawainya sendiri. Chris Rackow, kepala keamanan global Google, menekankan kebijakan nol toleransi perusahaan terhadap perilaku pengunjuk rasa dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh karyawan.
Proyek Nimbus mencakup sistem awan dan pembelajaran mesin yang memungkinkan penyimpanan data, pengumpulan, analisis, identifikasi motif dan fitur dari data, serta prediksi potensi data dan motif. Kontrak senilai 1,2 miliar dolar untuk proyek ini ditandatangani pada April 2021 antara Israel, Google, dan Amazon. Kritikus berpendapat bahwa proyek ini dapat membantu Israel melanjutkan sistem penindasan, dominasi, dan segregasi terhadap rakyat Palestina yang mirip aparteid. (ant)