Internasional
Dikecam Seluruh Dunia, Trump Tetap Ngotot Mau Usir Warga Gaza
Dunia Internasional Mengecam Rencana Donald Trump Ambil Alih Gaza
JAKARTA – Rencana kontroversial mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk mengambil alih Jalur Gaza telah memicu kecaman global. Trump berencana merelokasi paksa warga Palestina dan menjadikan Gaza sebagai "Riviera of the Middle East" setelah rekonstruksi pasca konflik. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri penjajah penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, awal pekan ini.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berusaha meredakan reaksi keras dengan menyatakan bahwa relokasi warga Palestina hanya bersifat sementara demi memungkinkan pembangunan kembali. Namun, banyak pihak melihat langkah ini sebagai bentuk pembersihan etnis yang melanggar hukum internasional.
Gelombang Kecaman dari Berbagai Negara
Palestina: Rencana Trump adalah Pengusiran Paksa
Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyebut rencana ini sebagai upaya pengusiran paksa dan ancaman bagi stabilitas regional. "Ide ini konyol dan tidak masuk akal," ujarnya. Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, juga menegaskan bahwa Palestina tidak akan menerima pengusiran warga dari Gaza dan menekankan pentingnya solusi dua negara.
Penjajah Israel: Pendapat yang Beragam
Sementara mantan Menteri Keamanan Nasional penjajah penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir, mendukung pengusiran warga Gaza, sejumlah pejabat lainnya menilai rencana ini bisa memperburuk konflik di Timur Tengah.
Dunia Arab: Solidaritas untuk Palestina
Mesir menegaskan pentingnya pemulihan Gaza tanpa pengusiran warga.
Arab Saudi menolak keras segala upaya untuk merampas hak warga Palestina dan menyebut pendiriannya sebagai "tidak dapat dinegosiasikan".
Yordania memperingatkan bahwa perluasan permukiman penjajah penjajah Israel dan aneksasi tanah Palestina harus dihentikan segera.
Reaksi Global: Kecaman dari Berbagai Negara
Iran menyatakan rencana ini sebagai kejahatan kemanusiaan.
Rusia menegaskan bahwa penyelesaian konflik harus berdasarkan resolusi PBB dan solusi dua negara.
China menolak pemindahan paksa warga Palestina dan mendorong gencatan senjata.
Turki mengancam akan memutus hubungan perdagangan dengan penjajah penjajah Israel jika rencana ini dijalankan.
Jerman, Prancis, Spanyol, Irlandia, Inggris secara tegas menolak usulan Trump dan mendukung solusi dua negara.
Australia mendesak penghormatan terhadap hak-hak warga Palestina.
Brasil menyebut rencana Trump "tidak masuk akal dan tidak manusiawi".
Reaksi dari AS dan Organisasi Internasional
Senator AS Chris Murphy menyebut rencana ini sebagai "lelucon buruk yang berbahaya".
CAIR (Council on American-Islamic Relations) menilai bahwa langkah ini hanya akan memperburuk citra AS di dunia.
PBB menyatakan bahwa pemindahan paksa warga Gaza adalah kejahatan internasional.
Amnesty International mengecam keras rencana tersebut sebagai "pemusnahan identitas nasional Palestina".
Rencana Donald Trump untuk mengambil alih Gaza tidak hanya mengundang kemarahan Palestina, tetapi juga memicu reaksi keras dari dunia internasional. Mayoritas negara menilai bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah. (mul)
#SavePalestine #GazaUnderAttack #FreeGaza #TwoStateSolution #StopEthnicCleansing