Metropolitan
Dapat Julukan Kota Tawuran, Wali Kota Jakarta Timur Keberatan
JAKARTA - Wali Kota Jakarta Timur, M. Anwar, menyatakan keberatannya terhadap stigma "Kota Tawuran" yang disematkan pada wilayahnya. Anwar menegaskan bahwa label tersebut tidak adil dan merugikan nama baik Jakarta Timur secara keseluruhan.
"Saya sangat keberatan kalau Jakarta Timur dijuluki kota tawuran. Jangan karena ulah segelintir orang, nama kita rusak seluruhnya," ujar Anwar seusai menghadiri deklarasi damai di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2024).
Minimalisasi Tawuran
Sebagai langkah untuk mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Kota Jakarta Timur bersama pihak kepolisian berkomitmen meminimalisir aksi tawuran di wilayah tersebut. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah menggelar deklarasi damai antara warga Cipinang Jagal dan Kebon Singkong, dua kelompok yang sebelumnya sering terlibat bentrok.
Meskipun deklarasi ini tidak melibatkan langsung para pelaku tawuran, kehadiran tokoh masyarakat dan perwakilan warga diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif. "Mudah-mudahan, mulai hari ini, tidak ada lagi tawuran di tempat ini maupun di tempat lainnya," kata Anwar.
Korban Jiwa
Sebelumnya, aksi tawuran kembali terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis (21/11/2024) malam. Bentrokan antara warga Cipinang Jagal dan Kebon Singkong ini menelan korban jiwa. Taufik Hidayat (52), warga Cipinang, Pulogadung, meninggal dunia akibat luka parah terkena lemparan batu.
Selain itu, tiga remaja berusia 15 tahun mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Salah satu korban, berinisial KZA, menderita luka serius akibat busur panah yang mengenai lehernya dan kini dirawat di RS Persahabatan.
Latar Belakang
Tawuran antara pemuda dari kedua kampung ini disebut-sebut berulang kali terjadi akibat dendam lama yang belum terselesaikan. Deklarasi damai yang diinisiasi diharapkan mampu menjadi langkah awal untuk mengakhiri konflik dan mencegah bentrokan serupa di masa mendatang.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pemerintah Kota Jakarta Timur berharap dapat mengubah citra wilayahnya dan menciptakan keamanan serta kedamaian bagi seluruh warganya. (dan)