Bisnis

Dapat Izin Kelola Tambang, Begini Pujian Ketua PBNU ke Presiden Jokowi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Juni 2024 13:00
Dapat Izin Kelola Tambang, Begini Pujian Ketua PBNU ke Presiden Jokowi
Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto (kiri) dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar jumpa pers selepas keduanya bertemu di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyatakan pemberian izin tambang kepada organisasi masyarakat (ormas) oleh Presiden Joko Widodo adalah langkah berani untuk memperluas pemanfaatan sumber daya alam demi kemaslahatan rakyat.

“Kebijakan ini merupakan langkah berani yang menjadi terobosan penting untuk memperluas pemanfaatan sumber daya alam yang dikuasai negara demi kemaslahatan rakyat secara lebih langsung,” kata Gus Yahya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, PBNU menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kebijakan yang memperluas pemberian izin tambang kepada ormas. “PBNU berterima kasih dengan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Joko Widodo atas kebijakan afirmatifnya untuk memberikan konsesi dan izin usaha pertambangan kepada ormas-ormas keagamaan, termasuk Nahdlatul Ulama,” lanjut Gus Yahya.

Bagi Nahdlatul Ulama, ini adalah tanggung jawab yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan mulia dari kebijakan tersebut. “Nahdlatul Ulama siap dengan sumber daya manusia yang mumpuni, perangkat organisasi yang lengkap, dan jaringan bisnis yang cukup kuat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini,” ujar Gus Yahya.

Saat ini, Nahdlatul Ulama memiliki jaringan organisasi yang menjangkau hingga ke tingkat desa serta lembaga-lembaga layanan masyarakat di berbagai bidang yang mampu menjangkau masyarakat akar rumput di seluruh Indonesia. “Semua itu akan menjadi saluran efektif untuk menghantarkan manfaat dari sumber daya ekonomi yang dimandatkan oleh Pemerintah kepada Nahdlatul Ulama untuk dikelola,” kata pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, ini.

“Nahdlatul Ulama akan menyiapkan struktur bisnis dan manajemen yang menjamin profesionalitas dan akuntabilitas, baik dalam pengelolaan maupun pemanfaatan hasilnya,” pungkas Gus Yahya. (ant)
 
 


Berita Lainnya