Laporan Haji 2023

Daftar Lewat Nusuk, Muslim Swiss Ada yang Gagal Berangkat Haji

Mutia Saufni Fisher, Swiss — Satu Indonesia
17 Juni 2023 22:00
Daftar Lewat Nusuk, Muslim Swiss Ada yang Gagal Berangkat Haji

ZURICH - Sebanyak 14 calon jamaah haji warga Indonesia dan Malaysia yang tinggal menetap di Swiss, gagal berangkat menunaikan ibadah haji tahun 2024 ini. Persoalannya karena gagal mendapatkan kuota di aplikasi Nusuk, sistem resmi yang disiapkan Pemerintah Arab Saudi. 

“Berbeda dengan di Indonesia, urusan haji ini kita urus masing-masing. Tidak ada lembaga pemerintah yang mengurusi. Selain lewat travel haji, calon jamaah mendaftar di aplikasi Nusuk,” kata Ustadz Desrial Anwar, Imam Masyarakat Muslim Indonesia di Swiss, kepada satuindonesia.co.  

Pria yang akrab disapa Ustadz Aal itu mengatakan, hanya sebagian jemaah haji Indonesia di Swiss yang berangkat ke Mekkah tahun ini. "Sistem penerapan melalui satu pintu (Nusuk), masih menjadi kendala pemberangkatan calon jemaah haji Indonesia dari Swiss. Tahun ini ada yang bisa berangkat, namun tidak semua,“ tambahnya. 

Ustadz Aal menjelaskan, total ada 30-an orang Indonesia dan Malaysia yang menetap di Swiss berniat melaksanakan ibadah haji ke Mekkah, Arab Saudi 2023 ini.

Mereka mendaftarkan diri melalui platform Nusuk, Pemerintah Arab Saudi untuk ibadah haji dan umroh. Para calon jemaah haji itu mendaftar baik secara individu ataupun melalui salah satu travel agent haji.

Saat pendaftaran menit-menit terakhir setelah beberapa waktu berjuang untuk mendapatkan kuota, Nusuk mengumumkan bahwa kapasitas yang ada, termasuk jenis paketnya, tersisa hanya untuk 21 jamaah haji. Saat proses pendaftaran dilakukan, diumumkan lagi hanya sisa 8 orang. Pendaftaran tidak begitu lancar. Bisa jadi karena umat Islam sedunia yang masuk ke sistem. Hingga kemudian siang harinya dinyatakan kuota telah habis.  

"Paginya saat diumumkan pertama kali, masih banyak kapasitas yang tersedia, yang bisa menampung semua calon jamaah, yakni 14 orang perempuan dan 7 laki-laki, tapi siangnya sudah sold out,“ ujarnya. 

Para calon jamaah haji, menurut Ustadz Aal, setiap hari terus memantau perkembangan pengumuman dari Nusuk. Bahkan sampai tengah malam, berharap ada tempat yang tersedia. 

Dari jumlah tersebut, akhirnya yang berhasil berangkat, khususnya orang Indonesia dan Malaysia yang tinggal di Swiss, hanya berjumlah 12 orang. Itupun melalui travel haji umroh. Mereka akan berangkat  pada 22 Juni 2023 melalui Geneve Aeroport, Jenewa.

Ustadz Aal menjelaskan, biaya perjalanan naik haji kali ini juga naik 100 persen. Tahun lalu berkisar antara USD 5000-USD 6000 sesuai paket, kini mencapai sekitar USD 10.000. (*)


Berita Lainnya