Gaya Hidup

Cuaca Panas, Tips Cegah Dehidrasi hingga Heat Stroke

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
05 Mei 2024 15:30
Cuaca Panas, Tips Cegah Dehidrasi hingga Heat Stroke
Ilustrasi - Seorang wanita sedang minum segelas air.

JAKARTA - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama menyoroti pentingnya pencegahan dehidrasi dan serangan panas (heat stroke) pada cuaca panas, yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung hingga bulan Agustus 2024 di seluruh Indonesia, dengan beberapa lokasi mencapai suhu lebih dari 36 derajat Celsius.

Ngabila menekankan cuaca panas dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat, termasuk dehidrasi, serangan panas, kelelahan, hilang fokus, dan kerusakan kulit. Untuk menghindari dampak buruk tersebut, masyarakat disarankan untuk mengikuti Gerakan Minum Air Putih Tanpa Menunggu Haus (Gerus) dengan meminum tiga sampai empat liter air per hari atau setara dengan 12 sampai 16 gelas.

Selain itu, meminum oralit dan banyak mengonsumsi buah dan sayur yang kaya air juga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan nutrisi. Ngabila juga menyarankan untuk menyemprotkan wajah dengan air bersih jika kulit kering atau kemerahan, serta menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi berdaun lebar, kacamata hitam, pelembap kulit, tabir surya, dan masker medis saat beraktivitas di luar ruangan.

Untuk mencegah kematian akibat cuaca panas, masyarakat disarankan untuk berteduh dari sinar matahari dan segera mendapatkan bantuan medis jika mengalami suhu tubuh tinggi, tekanan darah tinggi, denyut nadi cepat, atau pingsan. Meskipun BMKG menyatakan bahwa fenomena udara panas tidak merupakan gelombang panas, namun cuaca panas yang berlangsung hingga bulan Agustus atau September akibat gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa terjadi setiap tahun. Oleh karena itu, perlu adanya kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat dari masyarakat. (ant)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya