Opini
Budaya Kesenian Asli Indonesia Bisa Tembus Pentas Dunia
Oleh: Musni Umar, Sosiolog
JAKARTA - Prof. Dr. Kamaruddin M. Said, MA., Ph.D, Guru Besar Emeritus Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) mengatakan bahwa Indonesia sangat kaya akan budaya kesenian. Menurut dia, kekuatan budaya kesenian asli Indonesia bisa tembus pentas dunia.
Hal tersebut dikemukakan pada saya saat bersilaturahmi sambil ngopi bareng di Plaza Indonesia. Dia menegaskan budaya asli kesenian Indonesia seperti angklung, gamelan, dan lain-lain jika dikembangkan dan dipromosikan ke pentas dunia, akan menjadi kekuatan Indonesia di peringkat global.
Prof. Kamaruddin M. Said yang meraih gelar MA dan Ph.D di California University, Berkeley, Amerika Serikat lebih lanjut mengemukakan bahwa Indonesia tidak mudah mengalahkan negara-negara barat dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi melalui budaya kesenian, Indonesia dapat mengungguli mereka di pentas global.
Kementerian Kebudayaan
Prof. Kamaruddin M. Said berada di Jakarta untuk menjadi pembicara utama dalam konferensi internasional Berbahasa Indonesia dengan tema "Peningkatan Pemberdayaan dan Pemartabatan Bahasa Indonesia di Kancah Global", yang dilaksanakan UNINDRA PGRI.
Sehubungan Presiden Prabowo memisahkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, dia menyambut baik ditubuhkannya (didirikannya) Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Menurut dia, Kementerian Kebudayaan dapat bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk melakukan pementasan kesenian asli Indonesia di berbagai negara di seluruh dunia. Hasilnya pasti luar biasa, tidak saja masyarakat internasional akan semakin mengenal Indonesia melalui budaya kesenian, tetapi impaknya dapat mendatangkan uang yang besar.
Prof. Kamaruddin tidak menjelaskan impak atau pengaruh besar yang bakal Indonesia peroleh. Tetapi saya maknai, turis akan banyak datang ke Indonesia. Begitu pula pekerja seni dan investasi langsung maupun tidak langsung akan meningkat. Selain itu, seniman Indonesia akan mendapatkan pekerjaan (order), yang berarti lapangan pekerjaan di bidang kesenian terbuka luas, hunian hotel akan meningkat dan akan terjadi pemerataan ekonomi.
Dia mengingatkan budaya yang akan dikembangkan bukan budaya dalam arti pikiran, akal budi, hasil, adat istiadat atau sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Tetapi, seni budaya yang sangat kaya di Indonesia yang pasti menjadi daya tarik masyarakat internasional.
Terakhir, dia mengingatkan pentingnya penyediaan anggaran (budget) yang cukup agar budaya kesenian asli Indonesia di berbagai daerah seluruh Indonesia dapat di angkat di pentas nasional dan seterusnya di pentas global.