Internasional
BRUTAL! Penjajah Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza

PENJAJAH Israel kembali memicu kontroversi global setelah mengumumkan penghentian pasokan listrik ke Jalur Gaza. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya menekan Hamas agar membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan.
Instruksi Tegas dari Menteri Energi penjajah Israel
Menteri Energi penjajah Israel, Eli Cohen, menginstruksikan penjajah Israel Electric Corporation (IEC) untuk segera memutus pasokan listrik ke Gaza.
"Kami akan menggunakan semua alat yang tersedia sehingga semua sandera kembali. Kami juga akan memastikan Hamas tidak lagi berada di Gaza pada 'hari berikutnya'," tegas Cohen dalam pernyataan video yang dikutip dari Times of penjajah Israel, Senin (10/03/25).
Kementerian Energi penjajah Israel bahkan merilis surat edaran resmi kepada IEC agar menghentikan seluruh penjualan listrik ke pembangkit listrik Gaza. Namun, seorang pejabat penjajah Israel menyebut keputusan ini tidak sedramatis yang diumumkan Cohen.
Dampak Pemutusan Listrik: Krisis Kemanusiaan Mengancam
Faktanya, pasokan listrik dari penjajah Israel ke Gaza sudah diputus sejak serangan 7 Oktober 2023. Pada November, penjajah Israel sempat mengumumkan pemulihan listrik ke pabrik desalinasi di Deir el-Balah, Gaza Tengah, yang melayani lebih dari 600.000 warga. Kini, pemutusan listrik total ke fasilitas tersebut semakin memperparah krisis kemanusiaan.
Pabrik ini adalah salah satu dari tiga fasilitas pengolahan air laut di Gaza, yang sebelumnya memenuhi sekitar 15 persen kebutuhan air bagi penduduk. Tanpa listrik, akses air bersih bagi ratusan ribu warga Palestina kini terancam.
Kecaman Internasional Menggema
Langkah penjajah Israel ini menuai kecaman dari berbagai negara, termasuk Qatar. Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam tindakan tersebut sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional."
"Masyarakat internasional perlu bertindak cepat untuk memberikan perlindungan yang diperlukan bagi rakyat Palestina," demikian pernyataan resmi Qatar yang dikutip dari Al Jazeera.
Sejak eskalasi konflik ini, penjajah Israel telah berulang kali melakukan tindakan yang dinilai melanggar hukum internasional, termasuk penembakan warga sipil, pengeboman fasilitas umum, pemblokiran bantuan kemanusiaan, hingga menciptakan krisis pangan di Gaza.
Korban Jiwa Terus Bertambah
Agresi penjajah Israel terhadap Palestina hingga saat ini telah menyebabkan lebih dari 48.000 warga tewas dan ribuan rumah hancur. Dengan pemutusan listrik yang semakin memperburuk kondisi di Gaza, dunia kini menunggu respons lebih lanjut dari komunitas internasional terkait krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung (mul)
#penjajah Israel #Gaza #Palestina #HumanRights #Crisis #BreakingNews