Gaya Hidup
Beri Pertolongan Pertama pada Rekan Kerja yang Stres, Begini Caranya
JAKARTA - Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, menekankan pentingnya memberikan pertolongan pada rekan kerja yang mengalami stres untuk mencegah tindakan bunuh diri dan membantu meringankan beban mereka.
“Memahami langkah-langkah pertolongan awal yang dapat dilakukan jika ada rekan kerja yang mengalami masalah kesehatan mental sangat penting. Di lingkungan kantor, memberikan pertolongan pertama dapat membantu mengurangi beban yang mereka rasakan,” ujar Nina, sapaan akrabnya di Jakarta, Selasa.
Nina menjelaskan rekan kerja yang mengetahui seseorang sedang menghadapi kesulitan berat dapat mulai dengan mengamati lingkungan sekitar orang tersebut. Benda-benda tajam yang ada di sekitarnya perlu disingkirkan untuk mencegah kemungkinan bahaya. Selain itu, obat-obatan juga sebaiknya dijauhkan untuk mencegah kemungkinan penyalahgunaan saat orang tersebut berada dalam keadaan tidak sadar. Setelah itu, rekan kerja lainnya bisa mendengarkan curahan hati orang tersebut jika mereka mau berbicara.
“Kita bisa mendengarkan cerita mereka dan memberikan dukungan psikologis ketika mereka sudah lebih tenang. Hal ini penting untuk membantu mereka merasa didengar dan dipahami,” kata Nina. Nina, yang juga psikolog di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI), mengatakan bahwa perusahaan sebaiknya melatih karyawan untuk mengenali dan menangani stres di tempat kerja. Perusahaan juga perlu memiliki jaringan yang memudahkan akses ke tenaga kesehatan jiwa untuk membantu pekerja dengan masalah kesehatan mental.
Kementerian Kesehatan saat ini juga sedang mensosialisasikan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) untuk membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan emosional. “Jika dibutuhkan, mereka bisa mengakses layanan kesehatan mental. Pertolongan awal ini, yang dikenal sebagai psychological first aid, sedang disosialisasikan oleh Kemenkes sebagai P3LP,” tambah Nina.
Nina juga menyarankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan mental dengan melakukan aktivitas seperti berolahraga dan tidur yang cukup. Makan makanan sehat juga penting untuk menjaga energi positif. “Self-care juga berarti melakukan kegiatan yang kita nikmati, seperti bertemu orang-orang yang kita sukai. Ini membantu merawat kesehatan emosional kita dan tidak harus selalu berupa perawatan di salon. Perawatan diri harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kesenangan pribadi,” jelas Nina.
Dia menambahkan, penting untuk terus berpikir positif dan mengelilingi diri dengan hal-hal yang positif untuk mencegah stres dan keinginan untuk mengakhiri hidup. Mengadopsi pola pikir positif dapat memberikan semangat dan membantu kita mensyukuri apa yang kita miliki. (ant)