Opini

Bau Gas 3 Kg Menutupi Bau Busuk Keserakahan Oligarki

Ahmad Khozinudin, S.H. Advokat [Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat/ TA-MOR PTR]

Ahmad Khozinudin, S.H. — Satu Indonesia
4 hours ago
Bau Gas 3 Kg Menutupi Bau Busuk Keserakahan Oligarki
Ahmad Khozinudin, S.H. Advokat [Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat/ TA-MOR PTR] (Foto: Istimewa)

MENGAPA masalah sederhana sering kali dibesar-besarkan, sementara isu yang benar-benar krusial dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi? Inilah ironi yang terjadi di negeri ini. Publik disuguhi drama yang tampaknya dirancang untuk menunjukkan "aksi kepahlawanan" para pemimpin, meski tak jarang justru menimbulkan kebingungan dan kekecewaan.

Gas Melon 3 Kg: Drama yang Tak Perlu

Gas melon 3 kg seharusnya bukan masalah besar. Namun, kebijakan larangan penjualan eceran yang dikeluarkan lalu dicabut kembali menciptakan kegaduhan tak perlu. Seolah-olah, setelah menciptakan masalah, para pemimpin hadir sebagai pahlawan untuk menyelesaikannya. Bukankah ini hanya sandiwara politik semata?

Pagar Laut: Isu Nyata yang Diabaikan

Berbeda dengan gas melon, masalah pagar laut dan sertifikat laut justru menyentuh inti kedaulatan negara dan hak-hak rakyat. Sudah lebih dari tiga minggu isu ini bergulir tanpa kejelasan. Tidak ada penangkapan aktor utama, bahkan aktor lapangan pun dibiarkan bebas. Di saat negara begitu cepat merespons kasus terorisme, mengapa untuk isu ini seolah tak ada urgensi?

Keanehan di Balik Penegakan Hukum

Nama-nama seperti Mandor Memet, Eng Cun alias Gojali, dan Ali Hanafiah Lijaya sudah disebutkan publik, namun tak ada tindakan nyata. Bahkan, kepala desa yang diduga terlibat justru dibiarkan kabur. Menteri ATR/BPN pun terlihat lebih seperti komedian dibanding pejabat negara, dengan kebijakan yang seolah hanya simbolis, seperti mencopot pejabat yang sudah pensiun.

Reklamasi dan Kecurigaan Publik

Dari 263 sertifikat hak guna bangunan (SHGB), hanya 50 yang dibatalkan. Masalah tanah yang seharusnya musnah akibat abrasi justru dilegitimasi. Ini menimbulkan dugaan: apakah semua ini hanya prakondisi untuk memuluskan proyek reklamasi di bawah payung hukum tertentu?

Refleksi untuk Pemimpin dan Rakyat

Kita tidak membutuhkan pemimpin yang sibuk membuat masalah untuk kemudian tampil sebagai pahlawan. Rakyat membutuhkan solusi nyata, keberanian untuk menghadapi masalah sesungguhnya, dan integritas dalam setiap kebijakan.

#KedaulatanNegara #GasMelon #PagarLaut #Reklamasi #OpiniPublik #IsuNasional


Berita Lainnya