Nasional

Bangun Istana Garuda Libatkan 44 Ahli, Hasilnya Viral Disebut "Kerjaan Siluman Kelelawar"

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
11 Agustus 2024 14:00
Bangun Istana Garuda Libatkan 44 Ahli, Hasilnya Viral Disebut "Kerjaan Siluman Kelelawar"
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Memorial Park di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (7/8/2024).

JAKARTA - Desainer Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Nyoman Nuarta, mengungkapkan  desain istana ini melibatkan 44 ahli dari berbagai bidang untuk memastikan keamanan dan ketahanan bangunan yang akan menjadi simbol nasional.

"Banyak yang berpikir bahwa saya mengerjakan semuanya sendiri. Itu keliru. Proyek ini melibatkan tim kami yang terdiri dari 44 orang, termasuk profesor, doktor, ahli tanah, dan berbagai spesialis lainnya," kata Nyoman di Jakarta, Sabtu (10/8/2024). Nyoman menjelaskan tim tersebut berperan penting dalam memastikan desain istana tidak hanya estetik tetapi juga aman dan fungsional. Misalnya, aspek teknis seperti kondisi termal dalam ruangan dikerjakan oleh ahli dengan bantuan perangkat lunak canggih seperti smart geometric untuk riset dan pengujian.

"Ide desain memang berasal dari saya, tetapi pembuktian dan perhitungannya dilakukan oleh para ahli. Misalnya, soal panas ruangan atau ketebalan material, itu bukan keahlian saya, tapi ahli kami yang mengerjakannya," tambah Nyoman. Ia juga menekankan pentingnya aspek keamanan dalam desain Istana Garuda, mengingat istana ini akan menjadi tempat bagi pejabat tinggi negara dan tamu internasional. Keamanan menjadi prioritas utama, terutama jika digunakan untuk menerima tamu negara seperti Presiden Amerika Serikat.

"Saya yang mendesain strukturnya, tapi perhitungan teknis seperti ketebalan baja atau pelat dilakukan oleh para ahli yang menguasainya," jelas Nyoman. Selain mempertimbangkan aspek artistik, Nyoman juga memastikan penggunaan produk lokal sesuai dengan peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Misalnya, baja yang digunakan dalam proyek ini dibeli dari Krakatau Steel dan diproduksi di pabrik-pabrik baja dalam negeri.

Nyoman menekankan bahwa proyek ini berbeda dari pembangunan biasa seperti hotel atau rumah toko. Prosesnya melibatkan teknologi canggih seperti las laser untuk memastikan logam tetap stabil. Ia juga menyoroti bagaimana desainnya telah diapresiasi dan akan digunakan dalam berbagai acara kenegaraan. Istana Garuda dan Taman Kusuma Bangsa, yang juga dirancang olehnya, akan menjadi tempat upacara resmi pemerintah.

Membangun Istana Presiden, menurut Nyoman, bukanlah tugas yang mudah karena melibatkan banyak persyaratan keamanan yang ketat, seperti penggunaan kaca tahan peluru dan beton dengan ketebalan tertentu. Nyoman berharap para arsitek muda memahami kompleksitas dalam membangun ikon nasional seperti Istana Garuda. "Ini bukan sekadar membangun hotel atau apartemen. Apalagi, bangunan ini akan ditempati oleh orang nomor satu di Indonesia dan kepala negara dari seluruh dunia," pungkas Nyoman Nuarta.  

Viral di media sosial pernyataan netizen yang menilai bangunan Istana Garuda di IKN Nusantara seperti "Kerajaan Siluman Kelelawar" dengan aura mistis. Ungkapan  netizen tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram Sisiterang.Oficial.

Akun tersebut memuat foto dan kutipan netizen yang menyebutkan narasi Kerajaan Siluman Kelelawar. Kemudian diunggah pula status dengan narasi:

Cuplikan video Istana Presiden di IKN tersebut, tampaknya diambil dengan menggunakan bantuan drone. Terlihat jelas bagaimana penampakan suasana Istana Presiden di IKN. Namun sayangnya, alih-alih mendapatkan apresiasi dari rakyat, penampakan Istana Presiden di IKN ini malah disebut-sebut layaknya kerajaan siluman kelelawar.

"Sorry to say.... Kok auranya mistis yaaakk.... Kek kerajaan siluman kelelawar," tulis netizen. Pendapat salah satu netizen ini, lantas menjadi perdebatan di kalangan netizen lainnya. Akan tetapi, sebagian besar netizen juga menyebut pembangunan Istana Presiden di IKN penuh kontroversi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa warna patung Garuda raksasa yang menghiasi Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menyerupai Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali seiring berjalannya waktu. "Menurut Pak Nyoman Nuarta, desainer patung garuda di Istana IKN, patung ini akan berubah menjadi hijau seperti GWK setelah mengalami oksidasi," kata Basuki saat ditemui di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa.

Patung garuda raksasa di Istana Garuda IKN terbuat dari perunggu dan dilapisi cairan. Setelah proses oksidasi, warna patung akan berubah menjadi hijau, mirip dengan warna patung di GWK, Bali. Basuki menekankan bahwa proses oksidasi ini memerlukan waktu.

Sebelumnya, Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimudin menyatakan bahwa pembangunan Istana Garuda dengan lambang garuda yang menghadap ke depan menunjukkan fokus pembangunan yang lebih terpusat di Indonesia, bukan hanya di Jawa. "Lambang garuda di Istana Garuda IKN menatap ke depan, menandakan bahwa IKN adalah pusat pembangunan Indonesia, bukan lagi hanya Jawa," kata Alimudin dalam ASN Festival 2024 di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Sabtu (3/8).

Alimudin menambahkan bahwa arah kepala garuda di Istana Garuda IKN, yang menghadap ke depan dan bukan ke samping, mencerminkan upaya pemerintah untuk meratakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di Pulau Jawa. "Dulu, pada era Orde Baru, dikatakan bahwa daerah barat lebih maju dibanding timur karena garuda melihat ke kanan. Kini, garuda di IKN menatap ke depan, simbol perubahan dan pemerataan pembangunan," ujarnya. (IG/ant)


 


Berita Lainnya