Internasional

Bangladesh dalam Kuasa Penuh Militer usai PM Sheikh Hasina Kabur

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
06 Agustus 2024 13:00
Bangladesh dalam Kuasa Penuh Militer usai PM Sheikh Hasina Kabur
Tentara Bangladesh di tengah kerumunan massa

JAKARTA - Militer Bangladesh mengambil alih pemerintahan setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri ke India pada Senin (5/8/2024) akibat demonstrasi besar-besaran yang mendesaknya untuk mundur. Pengunduran diri Hasina diumumkan secara resmi oleh Panglima Militer Bangladesh Jenderal Waker Uz Zaman dalam pidatonya yang disiarkan di televisi nasional.

Dalam pidatonya, Zaman menegaskan pemerintahan interim akan segera dibentuk. "Negara ini telah banyak menderita, ekonominya terpukul, banyak orang terbunuh — sudah saatnya menghentikan kekerasan," kata Zaman dalam pidatonya yang ditayangkan di seluruh stasiun televisi nasional.

Mengenakan seragam militer, Zaman berjanji pemerintahan interim akan berusaha sekuat tenaga untuk mencari solusi dan menyelesaikan masalah, terutama tuntutan para demonstran. Ia juga berjanji kepemimpinannya akan berusaha menegakkan keadilan bagi semua orang. "Saya berjanji kepada Anda semua, kami akan menegakkan keadilan atas semua pembunuhan dan ketidakadilan. Kami meminta kalian untuk percaya kepada militer negara ini. Saya bertanggung jawab penuh dan saya jamin kalian tidak akan patah semangat," kata Zaman seperti dikutip Reuters.

"Saya meminta Anda semua untuk sedikit bersabar, beri kami waktu dan bersama-sama kita akan dapat menyelesaikan semua masalah. Tolong jangan kembali ke jalan kekerasan dan tolong kembali ke jalan damai dan tanpa kekerasan," tambahnya. Pengumuman Zaman ini muncul beberapa jam setelah ribuan demonstran menduduki istana Perdana Menteri Bangladesh usai mendengar kabar bahwa PM Hasina mundur dan kabur ke India.

Media Bangladesh, Channel 24, memperlihatkan ribuan orang menyerbu istana PM sambil membawa bendera negara. Ratusan orang bahkan sampai menaiki atap istana PM sambil mengibarkan bendera Bangladesh. Salah satu sumber yang dekat dengan pemimpin Bangladesh mengatakan Hasina keluar negeri menggunakan helikopter dan mencari tempat yang lebih aman.

"Dia ingin merekam pidato, tapi dia tidak mendapat kesempatan untuk melakukannya," kata sumber itu, dikutip South China Morning Post (SCMP), Senin (5/8). Sumber lain mengatakan helikopter tersebut akan mendarat di New Delhi, India.

"Helikopter yang membawa Sheikh Hasina akan mendarat di New Delhi, Ibu Kota India," demikian laporan media Bangladesh, Daily Sun, mengutip sumber. Demonstrasi besar-besaran memang terus terjadi di Bangladesh dalam beberapa bulan terakhir akibat kebijakan penetapan kuota pegawai negeri sipil (PNS) yang dianggap diskriminatif.

Massa mahasiswa menuntut pemerintah untuk membatalkan penetapan kuota 30 persen PNS bagi keluarga veteran karena dianggap demi memuluskan Hasina melanggengkan jabatannya. Puncak demo terjadi pada akhir pekan lalu setelah unjuk rasa sempat mereda usai pemerintah memblokir akses internet dan komunikasi nasional.

Namun, unjuk rasa pada Minggu akhir pekan lalu kembali rusuh setelah bentrokan antara massa oposisi Hasina dan pendukungnya pecah di Ibu Kota Dhaka. (ant)


Berita Lainnya