Gaya Hidup

Awas! Asupan Gula Berlebihan Picu Depresi dan Kecemasan

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
25 Februari 2024 16:00
Awas! Asupan Gula Berlebihan Picu Depresi dan Kecemasan
Ilustrasi gula

JAKARTA - Penelitian yang diterbitkan dalam BMC Psychiatry menyimpulkan asupan gula yang berlebihan dapat merugikan kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus, yang kemudian dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.

Survei ini melibatkan 18.439 pria dan wanita berusia di atas 20 tahun dari berbagai ras dan etnis, termasuk kulit putih non-Hispanik, kulit hitam non-Hispanik, dan Meksiko-Amerika. Setiap peserta mengisi Kuesioner Kesehatan Pasien-9 (PHQ-9) sebagai penilaian skrining cepat untuk depresi.

Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang pola makan melalui dua wawancara mengenai asupan makanan selama 24 jam terakhir. Setelah menganalisis data, para peneliti menemukan hubungan linier antara konsumsi gula dan risiko depresi. Artinya, semakin tinggi asupan gula, semakin tinggi risiko depresi.

Secara spesifik, setiap peningkatan 100 gram asupan gula makanan per hari (sekitar 8 sendok makan atau 1/2 cangkir) dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi sebesar 28 persen. Salah satu alasan yang mungkin dijelaskan oleh peneliti adalah hubungan antara kesehatan usus dan depresi. Asupan gula yang berlebihan dapat merugikan kesehatan usus dengan mengganggu mikrobioma usus, yang kemudian dikaitkan dengan depresi dan kecemasan.

Asupan gula berlebihan juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang kemudian turun drastis. Jika mengonsumsi minuman manis dan makanan berkarbohidrat olahan sepanjang hari, Anda akan mengalami siklus naik-turun yang dapat berdampak negatif pada suasana hati dan energi Anda, meskipun tidak menderita diabetes.

Pedoman Diet Amerika 2020-2025 merekomendasikan membatasi asupan gula tambahan hingga kurang dari 10 persen dari total asupan kalori harian. Ini berarti tidak lebih dari 12 sendok teh atau 48 gram gula sehari jika mengonsumsi sekitar 2.000 kalori per hari.

American Heart Association lebih ketat, merekomendasikan wanita tidak mengonsumsi lebih dari 6 sendok teh atau 25 gram gula tambahan per hari, sementara pria sebaiknya tetap di bawah 9 sendok teh atau 36 gram gula tambahan per hari.

Asupan gula tambahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan sindrom metabolik. Hal ini bahkan dapat meningkatkan risiko asam urat, suatu bentuk radang sendi yang menyakitkan. (ant)

 

 


Berita Lainnya