Internasional

AS dan Sekutunya Sepakat Pakai Pelabuhan Israel untuk Salurkan Bantuan ke Gaza

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
14 Maret 2024 22:30
AS dan Sekutunya Sepakat Pakai Pelabuhan Israel untuk Salurkan Bantuan ke Gaza
Warga Palestina antre untuk mendapatkan bantuan makanan dari UNRWA di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, 9 Februari 2024.

JAKARTA - Para menteri luar negeri dari Amerika Serikat, Republik Siprus, Komisi Eropa, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Qatar telah menyetujui untuk membuka pelabuhan Ashdod di Israel sebagai jalur tambahan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony J. Blinken melalui keterangan resmi Kantor Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Kamis kemarin. Blinken menjelaskan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memerintahkan militer AS untuk membangun dermaga sementara di Gaza untuk membantu lonjakan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang sangat membutuhkan.

Para menteri tersebut sepakat membuka pelabuhan Ashdod untuk bantuan kemanusiaan akan menjadi pelengkap yang disambut baik dan signifikan bagi koridor tersebut. Meskipun demikian, pembukaan pelabuhan Ashdod akan membutuhkan waktu untuk diterapkan, meskipun pihaknya mengusahakannya secepat mungkin. Ia juga menekankan bahwa pelabuhan Ashdod merupakan pelengkap, bukan pengganti, dari jalur darat.

Lebih lanjut, para menteri berkomitmen untuk melanjutkan keterlibatan dan mengirim pejabat senior ke Republik Siprus pada 18 Maret untuk mendiskusikan aktivasi koridor lebih lanjut, termasuk upaya perencanaan militer AS untuk mendirikan dermaga sementara yang mampu menerima bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar.

Para menteri menegaskan kembali koridor maritim dapat dan harus menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan dan komoditas komersial ke Gaza melalui semua rute yang memungkinkan. Ini termasuk perluasan jalur darat dan pengiriman udara yang berlanjut, bekerja sama erat dengan Koordinator Sigrid Kaag yang bertugas untuk memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan memverifikasi aliran bantuan ke Gaza.

Mereka juga menekankan perlunya Israel membuka jalur tambahan sehingga lebih banyak bantuan dapat mencapai Gaza, termasuk di wilayah Utara. Salah satu permintaan khusus adalah untuk melegakan secara keseluruhan pembatasan bea cukai guna memfasilitasi peningkatan aliran bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa. (ant)
 
 
 
 


Berita Lainnya