Internasional

Anggota Forum Tanah Air Sedunia Rapatkan Barisan dari Jakarta

Mulyana — Satu Indonesia
26 Mei 2024 08:28
Anggota Forum Tanah Air Sedunia Rapatkan Barisan dari Jakarta

JAKARTA – Forum Tanah Air (FTA) menggelar halalbihalal di Hotel Balairung, Jakarta, pada Sabtu (25/5/24). Acara yang mengusung tema ¨Menjaga Persaudaraan dan Kebangkitan Nasional untuk Perjuangan Masa Depan Indonesia¨ itu juga diikuti secara daring oleh anggota FTA dari tanah air dan seluruh dunia.

Hadir berbagai tokoh nasional dalam acara tersebut, seperti Mantan Menkes RI era SBY Siti Fadilah Supari, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ubaidillah Badrun, mantan komisioner KPU Chusnul Mar’iyah, Refly Harun, Novel Baswedan, Ichsanudin Noorsy,dan masih banyak lagi.

Ketua umum FTA Tata Kesantra dalam sambutannya menjelaskan FTA adalah gerakan kolektif yang merupakan gerakan aktivis dan relawan yang diinisiasi dari warga NKRI yang berdiaspora di 21 Negara yaitu: Amerika, Kanada, Inggris, Jerman, Belanda, Swiss, Perancis, Swedia, Turki, Mesir, Qatar, UEA, Saudi, Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Chili, Jepang, Australia dan Brunei. Perwakilan FTA juga ada di 38 provinsi di seluruh Indonesia.

”Forum Tanah Air ini adalah sebuah gerakan yang mengajak seluruh warga Indonesia yang berdiaspora di luar negeri untuk tetap ikut menjadi bagian dari solusi bagi NKRI secara nyata dari permasalahan politik, demokrasi dan mewujudkan keadilan dan mengembalikan kedaulatan kepada rakyat Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam visi misi FTA yang kami ringkas,” ungkap Tata.

Ketua umum FTA Tata Kesantra

Tata mengatakan, acara halal bihalal ini berlangsung dengan sangat antusias di mana banyak anggota FTA dari berbagai negara dan daerah di Indonesia menyaksikan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Acara berlangsung dipandu oleh wartawan senior Hersubeno Arief yang sangat apik menghantar para anggota FTA membagikan pengalamannya baik soal isu demokrasi maupun isu pemilu dan politik yang terjadi di luar negeri.

Dari perwakilan Turki ada yang menyampaikan bagaimana Erdogan bisa memenangkan pemilu presiden dan bagaimana perilaku para pejabat di sana. Bahkan ada anggota dari Jerman yang bergabung melalui virtual dan menceritakan berbagai kisah menarik demokrasi di sana. Tibalah para tokoh nasional yang berbicara menanggapi berbagai isu politik, demokrasi dan bernegara di Indonesia yang menjadi perhatian utama dalam acara tersebut.

”Acara ini diselenggarakan oleh FTA yang dibiayai secara mandiri. FTA bukan organisasi underbow partai maupun terafiliasi dengan pemerintah, kami independen.¨ ujar Tata kepada satuindonesia.co.  Menurutnya, FTA memiliki pandangan politik kebangsaan yang ingin ikut berkontribusi bagi NKRI, bukan politik praktis, pragmatis apalagi memiliki kepentingan tertentu.

Tata yang merupakan warga diaspora di New York yang didaulat sebagai Ketum FTA menegaskan, kepentingan FTA hanyalah untuk memberikan solusi bagi NKRI dalam bernegara. ¨Semoga dengan dialog dan silaturahim seperti ini dapat menyatukan langkah bagi para pejuang keadilan serta pejuang rakyat dalam mewujudkan apa yang menjadi substansi dari isu-isu yang tertuang dalam dialog barusan,¨ cetus Tata Kesantra yang akrab dipanggil Daeng Tata ini.  (mul)


Berita Lainnya