Politik dan Pemerintahan
Aksi BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil: Menyoroti Pemerintah
![Aksi BEM SI dan Koalisi Masyarakat Sipil: Menyoroti Pemerintah](https://satuindonesia.co/assets/uploads/2025/02/aksi-bem-si-dan-koalisi-masyarakat-sipil-menyoroti-pemerintah-67b2dfdea3e99.jpg)
JAKARTA – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bersama Koalisi Masyarakat Sipil menggelar aksi demonstrasi bertajuk #IndonesiaGelap pada Senin (17/02/25). Aksi ini digelar di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali, sebagai bentuk kritik terhadap 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Tuntutan Demonstrasi: Evaluasi Total Kabinet Merah Putih
Menurut keterangan yang disampaikan dalam konsolidasi di kantor YLBHI, Jakarta pada Minggu malam (16/2), aliansi mahasiswa dan masyarakat sipil menilai bahwa kebijakan pemerintahan saat ini justru semakin menyulitkan rakyat.
"Indonesia Gelap adalah bentuk sikap kritis untuk mengevaluasi dan mengkritisi kinerja Kabinet Merah Putih," ujar salah satu peserta konsolidasi.
BEM SI menyerukan seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk turun ke jalan dan menyuarakan hak-hak warga. Mereka juga menyatakan beberapa tuntutan utama dalam aksi ini, di antaranya:
Efisiensi kabinet secara struktural dan teknis
Mendesak Prabowo mengeluarkan Perppu Perampasan Aset
Menolak revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan
Evaluasi total program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Menuntut pendidikan gratis untuk seluruh rakyat
Menolak revisi UU Minerba yang dinilai merugikan masyarakat
Menghapuskan dwifungsi militer di sektor sipil
Mendesak reformasi Polri secara menyeluruh
BEM UI: Kritik Terhadap Pemangkasan Anggaran
Salah satu organisasi mahasiswa yang turut serta dalam aksi ini adalah BEM Universitas Indonesia (UI). Ketua BEM UI, Iqbal Chiesa, mengkritik kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh Presiden Prabowo, yang dinilai semakin memperburuk kondisi rakyat.
"Kami mahasiswa UI merasa resah dengan kondisi bangsa akhir-akhir ini. Terlalu banyak kebijakan yang dibuat secara ugal-ugalan, menyebabkan penderitaan bagi rakyat," ujar Iqbal dalam pernyataannya yang diunggah di Instagram resmi BEM UI pada Sabtu (15/02/25).
BEM UI menuntut pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang menetapkan pemangkasan anggaran karena dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Mereka juga mendesak pemerintah untuk membatalkan wacana pemberian izin pengelolaan tambang kepada kampus dan segera mencairkan tunjangan dosen.
Untuk mengamankan jalannya demonstrasi, Polres Metro Jakarta Pusat telah menyiapkan 1.623 personel gabungan. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas secara situasional di sekitar Patung Kuda dan Istana Negara.
"Jika jumlah massa meningkat dan eskalasi bertambah, maka arus lalu lintas yang mengarah ke Istana akan dialihkan," ujar Susatyo.
Demonstrasi #IndonesiaGelap ini menjadi momentum bagi mahasiswa dan masyarakat sipil untuk menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Apakah pemerintah akan mendengar tuntutan rakyat? Pantau terus perkembangan aksi ini! (mul)
#BEMSI #AksiIndonesiaGelap #ReformasiDikorupsi #PrabowoGibran #DemonstrasiMahasiswa