Nasional

Akan Direbut PBNU, Cak Imin Beberkan Prestasi PKB

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
31 Juli 2024 10:30
Akan Direbut PBNU, Cak Imin Beberkan Prestasi PKB
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar saat memberikan arahan dalam Sekolah Kepemimpinan (Sespim) Perubahan Wilayah 5 yang diikuti 296 calon anggota legislatif PKB yang terpilih pada Pileg 2024 se-Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan Selatan di Subang, Jawa Barat, Selasa (30/7/2024).

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mendorong seluruh pemimpin PKB di berbagai tingkatan untuk menjadi inisiator perbaikan dalam menghadapi dinamika yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.

"Saya dan DPP PKB berharap melalui Sekolah Kepemimpinan (Sespim) Perubahan ini, seluruh pemimpin PKB insya Allah akan menjadi inisiator perbaikan yang cepat bagi bangsa ini," kata Cak Imin di Jakarta. Menurut Cak Imin, setiap pemimpin PKB memiliki tanggung jawab bukan hanya kepada diri sendiri dan konstituen, tetapi juga kepada seluruh bangsa Indonesia.

"Tantangan dan hambatan menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera adalah hal yang harus dipikirkan. Inilah tantangan PKB, sehingga masalah yang dihadapi oleh seluruh bangsa juga menjadi masalah yang dihadapi PKB," ujarnya. Wakil Ketua DPR RI ini menaruh harapan besar agar kesadaran tersebut tumbuh di benak setiap pemimpin PKB.

Ia menegaskan bahwa setiap gagasan dan program yang muncul dalam kancah politik, baik sebagai pengurus PKB, legislator, maupun eksekutif, harus didasari oleh satu niat yang kuat, yaitu tanggung jawab kepemimpinan. "Setiap langkah, setiap keringat, setiap usaha, dan setiap upaya kita, mari kita dedikasikan untuk bangsa dan negara Indonesia. Dengan semangat juang ini, saya yakin dan optimis bahwa seberat apapun perjuangan ini akan terasa ringan dan menyenangkan saat menghadapi masa depan," ungkap Cak Imin.

Gus Imin menambahkan bahwa peningkatan jumlah pemilih PKB pada Pemilu 2024, yang mencapai 16.115.655 suara, merupakan harapan yang harus diperjuangkan oleh setiap pemimpin PKB. "Sebanyak 16 juta pemilih PKB menaruh harapan kepada kita. Harapan baru ini ada di pundak pemimpin PKB, sehingga mereka harus kreatif dan cerdas. Insya Allah, terpilihnya Anda sebagai anggota legislatif dari PKB adalah amanah yang harus dibuktikan dalam lima tahun ke depan bahwa PKB adalah solusi bagi bangsa," pungkasnya. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengungkapkan pihaknya saat ini sedang mendiskusikan pembentukan tim lima panitia khusus (pansus) terkait Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut Gus Ipul, pembentukan tim lima ini merupakan upaya dari PBNU untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB kepada pemilik sahnya, yakni PBNU.

"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan," kata Gus Ipul dalam siaran pers pada Jumat (26/5/2024). Gus Ipul beralasan saat ini para elite di PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari prinsip awal berdirinya. Bahkan, ada upaya yang nyata dan sistematis dari para elit partai untuk menjauhkan PKB dari struktur Nahdlatul Ulama (NU).

"Pernyataan elit-elit PKB sangat ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa PKB lari dari sejarah berdirinya," ucap Gus Ipul. Gus Ipul menjelaskan PKB didirikan oleh struktur NU, mulai dari PBNU hingga ke cabang, MWC, dan ranting NU. Ia menegaskan bahwa tanpa struktur NU, PKB tidak akan pernah terbentuk.

Keponakan Gus Dur ini mencontohkan pernyataan elite PKB yang menganggap PBNU tidak perlu didengarkan. Buktinya, kata Gus Ipul, PKB gagal dalam pemilihan presiden 2024. Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang menjadi cawapres berpasangan dengan Anies Baswedan, kalah dari pasangan Prabowo-Gibran.

Gus Ipul memastikan bahwa tim lima yang akan dibentuk ini akan menyerupai tim lima pada awal reformasi terdahulu, yang pernah dibentuk PBNU untuk mendirikan PKB. Tim lima ini akan segera diwujudkan jika mendapatkan persetujuan dari Rais Aam KH Miftachul Ahyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. "Kami akan mengundang seluruh tokoh dan para aktivis NU untuk dimintai pendapatnya terkait hal ini," kata Gus Ipul. (ant)
 
 


 
 


Berita Lainnya