Nasional
Komisi I DPR Desak Usut Tuntas Kematian Prada Lucky

JAKARTA - Komisi I DPR mendesak pengusutan menyeluruh atas kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI yang diduga meninggal akibat penganiayaan oleh seniornya di Asrama Teritorial Pembangunan 834 Wakanga, Mere, Nagekeo, NTT.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKB, Oleh Soleh menilai, peristiwa ini memprihatinkan dan tidak boleh dibiarkan.
“Pelakunya harus diadili dan dihukum setimpal. Kekerasan di tubuh TNI harus dihentikan agar tragedi seperti ini tidak terulang,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencoreng citra TNI, khususnya TNI AD. Ia meminta polisi militer segera mengusut dan mengumumkan pelaku, lalu menyeret mereka ke pengadilan militer.
“Keluarga korban berhak mendapatkan keadilan. Penegakan hukum harus tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Oleh juga mendorong perbaikan sistem pembinaan dan disiplin internal prajurit. “Jiwa korsa seharusnya jadi kekuatan positif, bukan alat untuk menindas sesama prajurit,” tambahnya.
Prada Lucky baru dua bulan bertugas di Yonif Teritorial Pembangunan 834 setelah lulus pendidikan Tamtama. Menurut ibunya, Sepriana Paulina Mirpey, Lucky sempat bercerita bahwa sekitar 20 seniornya mencambuknya dengan selang pada akhir Juli 2025. Ia sempat mencari pengobatan ke rumah keluarga angkat, namun dijemput kembali dan disiksa berhari-hari hingga tubuhnya penuh luka.
Kondisinya yang memburuk membuat Lucky dirawat di rumah sakit sejak 2 Agustus 2025. Namun, pihak batalyon tak pernah memberi kabar kepada keluarga. Sepriana datang dari Kupang untuk menemani anaknya hingga menghembuskan nafas terakhir pada 6 Agustus 2025.
Dengan menangis, ia meminta kasus ini dikawal hingga tuntas. “Anak saya mati sia-sia. Kalau di medan perang, saya bisa terima,” ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Infanteri Candra, menyampaikan belasungkawa dan menegaskan kasus ini menjadi perhatian serius. “Kami telah mengetahui kejadian tersebut dan saat ini sedang ditangani secara intensif,” tulisnya dalam pesan singkat. (sa)