Gaya Hidup

AGI Siapkan Kurikulum Perguruan Tinggi Khusus Gim

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
30 Juni 2024 11:30
AGI Siapkan Kurikulum Perguruan Tinggi Khusus Gim
Pengunjung festival gim Gamechanger 2024 di Goethe-Institut Jakarta, menjajal berbagai gim lokal, Sabtu (29/6/2024).

JAKARTA - Deputi Pengembangan Talenta dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), Ibnu Raziq, mengungkapkan  AGI sedang mengembangkan kurikulum industri untuk pengembangan gim yang diharapkan dapat diterapkan di perguruan tinggi di Indonesia. Penyusunan kurikulum ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

“Kami sedang merancang kurikulum industri sesuai dengan SKKNI untuk standardisasi pengembang gim di Indonesia, dengan fokus pada keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, agar nantinya bisa diimplementasikan di berbagai kampus sebagai kurikulum,” ujar Ibnu. Kurikulum ini dianggap penting bagi sumber daya manusia Indonesia, mengingat persaingan industri gim lokal yang semakin kompetitif dan permintaan pasar yang terus meningkat. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional memberikan dorongan positif terhadap pengembangan kurikulum ini.

Ibnu menekankan bahwa penyusunan kurikulum melibatkan kolaborasi dengan dosen-dosen dan akademisi dari berbagai kampus, serta pelaku industri untuk memastikan keselarasan antara teori dan praktik. Kemnaker dan Kemenkominfo juga terlibat aktif dalam mendukung proses ini. “Kami berharap kurikulum ini bisa selesai dalam satu hingga dua tahun ke depan, sehingga dapat mempersiapkan talenta lokal yang siap memenuhi kebutuhan industri gim,” tambahnya.

Industri gim merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi pertumbuhan besar. Data dari lembaga riset IBISWorld menunjukkan bahwa pengeluaran global untuk gim terus meningkat, mencapai 281,77 miliar dolar AS pada tahun 2023, dengan perkiraan terus meningkat hingga mencapai 665,77 miliar dolar AS pada tahun 2030.

Berdasarkan data dari Kemenparekraf, subsektor aplikasi dan gim telah menyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, menunjukkan laju pertumbuhan tertinggi kedua setelah subsektor televisi dan radio. Upaya AGI dalam mengembangkan kurikulum ini diharapkan dapat memperkuat industri gim Indonesia melalui persiapan sumber daya manusia yang berkualitas dan terstandarisasi. (ant)
 
 


Berita Lainnya