Metropolitan

Yuk Karya Wisata Naik Kereta Api

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 Juni 2024 08:00
Yuk Karya Wisata Naik Kereta Api
Peserta didik SD Kristen Penabur se-Jakarta menjelang keberangkatan ke Yogyakarta dalam rangka karyawisata bertajuk "Spirit of Braveness" di Stasiun Gambir, Jakarta. ANTARA/HO-KAI Daop 1 Jakarta.

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta berkomitmen mendukung pembelajaran luar kelas bagi peserta didik melalui fasilitasi wisata edukasi dengan transportasi kereta api.

Executive Vice President PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta, Iwan Eka Putra, menyatakan pengalaman berkereta api dapat menjadi wahana belajar yang baru dan menyenangkan bagi peserta didik sesuai dengan parameter Kurikulum Merdeka. "Kegiatan tersebut dapat menjadi contoh bagi siswa-siswi lain untuk bertransportasi dengan kereta api sehingga pembelajaran pada usia dini menggunakan kereta api dapat memberi pengalaman yang berbeda dan edukasi yang baik bagi mereka," jelas Iwan di Jakarta, Rabu (12/6/2024) malam.

Hal ini disampaikan Iwan menanggapi keberangkatan 993 peserta didik SD Kristen Penabur se-Jakarta untuk program karya wisata bertajuk "Spirit of Braveness" dari Stasiun Gambir ke Yogyakarta, Selasa (11/6/2024). Iwan menyatakan kesiapan PT KAI Daop 1 Jakarta untuk bekerja sama dan mendukung institusi pendidikan dalam penyelenggaraan agenda serupa, terutama setelah KAI sukses memberangkatkan 2.480 peserta didik Taman Kanak-Kanak Penabur beserta pendampingnya ke Bogor beberapa pekan lalu.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa keberangkatan 993 peserta didik tersebut berlangsung dalam empat gelombang, yaitu gelombang pertama pada 5–9 Juni, gelombang kedua pada 7–11 Juni, gelombang ketiga pada 9–13 Juni, dan gelombang terakhir pada 11–15 Juni.

Para siswa yang berkesempatan belajar di sejumlah lokasi wisata di Yogyakarta diberangkatkan dari Stasiun Gambir dengan KA Taksaka Malam relasi Gambir–Yogyakarta. Sementara itu, Ketua BPK Penabur Jakarta, Kenny Lim, mengatakan bahwa program "Spirit of Braveness" selama lima hari ini bertujuan membina siswa yang tangguh, ahli, suka berbagi dengan masyarakat, dan mengimani Tuhan melalui interaksi langsung dengan dunia luar.

"Mengusung pembelajaran luar ruangan dan pengamatan langsung membentuk pribadi peserta didik menjadi tangguh serta disiplin lewat kearifan lokal," ujar Kenny. (ant)
 
 


Berita Lainnya