JAKARTA - Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya wartawan senior, Prof. Salim Said, yang berpulang pada Sabtu malam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun. Saya dan Dewan Pers menyampaikan duka cita yang mendalam. Allahumagjfirlahu Warhamhu Waafihi Wa’fuanhu. Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkannya di tempat yang layak. Aamiin," kata Dr. Ninik Rahayu melalui pesan WhatsApp di Jakarta, Sabtu.

Dr. Ninik menekankan Prof. Salim Said adalah sosok wartawan senior yang juga menjadi sahabat bagi semua wartawan di Indonesia. Selain aktif dalam dunia jurnalistik, Salim Said juga terlibat dalam industri film Indonesia. "Prof. Salim Said adalah sahabat kita semua, wartawan senior, dan tokoh pers dan perfilman nasional," ujarnya. Ninik Rahayu juga menggambarkan Salim Said sebagai seorang pemikir yang kritis dan gigih, kontribusinya yang besar dalam perkembangan pers di Indonesia.

"Kegigihannya, pemikirannya, dan kritiknya telah membantu kemajuan pers Indonesia," tambahnya. Selama hidupnya, Salim Said terkenal sebagai penulis buku yang banyak membahas film, politik, dan militer. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang yang rajin menimba ilmu. Pendidikannya yang mencakup tiga gelar, yaitu magister Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan doktor Ilmu Politik, yang diraihnya di Ohio State University, mencerminkan dedikasinya terhadap pembelajaran.

Berita tentang meninggalnya Prof. Salim Said pertama kali disampaikan oleh istrinya, Herawaty, melalui pesan singkat kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu. Salim Said meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, pada Sabtu malam sekitar pukul 19.33 WIB. Jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur, dan dijadwalkan akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5/2024). (ant)