Gaya Hidup

Tips Enam Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Stunting

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
02 September 2024 11:30
Tips Enam Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Stunting
Orang tua bersama anak pada peluncuran program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Rumah Susun Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).

JAKARTA - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat memperkenalkan enam pola asuh kesehatan kepada orang tua untuk mencegah kasus stunting pada anak. "Saya berharap semua orang tua bisa memahami pola asuh kesehatan ini," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari, saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Pola asuh ini meliputi, pertama, pemberian nutrisi yang seimbang melalui air susu ibu (ASI) eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat, dan makanan bergizi dengan kandungan nutrisi yang baik. Kedua, orang tua perlu rutin memantau pertumbuhan anak dengan mengunjungi posyandu atau puskesmas, serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika ada kekhawatiran terkait pertumbuhan anak.

"Ketiga, kebersihan dan sanitasi lingkungan juga penting, termasuk akses air bersih dan sanitasi. Keempat, pemberian suplemen seperti vitamin dan mineral jika diperlukan," tambah Risma. Risma melanjutkan, pola asuh kelima adalah meningkatkan pendidikan kesehatan bagi orang tua melalui konseling dan dukungan terkait pengetahuan tentang pola makan sehat untuk anak, tanda-tanda stunting, serta pentingnya peran nutrisi dalam perkembangan anak.

Terakhir, pola asuh keenam mencakup stimulasi perkembangan melalui interaksi positif antara orang tua dan anak. Risma menjelaskan bahwa stunting sebagian dipengaruhi oleh pola asuh yang kurang tepat, terutama dalam pemberian makanan kepada bayi dan balita. "Banyak kasus stunting disebabkan oleh pola asuh yang kurang tepat dalam pemberian makan bagi bayi dan balita. Karena itu, penting untuk memperhatikan enam pola asuh kesehatan yang kami sampaikan," kata Risma.

Berdasarkan hasil intervensi stunting serentak pada Juli 2024, tercatat sebanyak 1.080 balita mengalami stunting di wilayah Jakarta Pusat. Secara rinci, di Kecamatan Tanah Abang terdapat 213 balita stunting yang tersebar di beberapa kelurahan, di antaranya Bendungan Hilir (48 kasus), Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48), dan Gelora (4).

Di Kecamatan Sawah Besar, terdapat 160 balita stunting yang tersebar di Kelurahan Karang Anyar (46 kasus), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15), dan Gunung Sahari Utara (17). Sementara di Kecamatan Johar Baru, tercatat 135 balita stunting yang tersebar di Kelurahan Tanah Tinggi (43 kasus), Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).


Berita Lainnya