Nasional

Menhan Perintahkan PT PAL Produksi 30 Kapal Selam Tanpa Awak 

Redaksi — Satu Indonesia
5 hours ago
Menhan Perintahkan PT PAL Produksi 30 Kapal Selam Tanpa Awak 
DALAM NEGERI - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin

SURABAYA - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meminta PT PAL Indonesia segera menyiapkan produksi 30 unit Kapal Selam Otomatis Tanpa Awak (KSOT), usai pelaksanaan uji tembak perdana di Dermaga Madura, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/10/2025).

Permintaan itu disampaikan setelah Menhan bersama Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Direktur Utama PT PAL menggelar evaluasi teknis pasca pengujian.

“Dari hasil evaluasi, kami sepakat bahwa Kementerian Pertahanan akan melaporkan kepada Presiden sebagai penentu alutsista strategis TNI. Kesimpulannya: kita membutuhkan 30 kapal selam autonomous untuk memperkuat pertahanan maritim Indonesia,” ujar Sjafrie.

Sjafrie menegaskan, KSOT buatan PT PAL ini akan menjadi tulang punggung pengawasan laut nasional. Ia mengaku bangga karena seluruh proses pengembangan dilakukan di dalam negeri.
 “Kita membangun sendiri torpedo yang diproduksi anak bangsa. Ini hasil kerja keras dan ketekunan luar biasa dari tim PT PAL di bawah supervisi TNI Angkatan Laut,” ungkapnya.

Ia meminta agar hasil evaluasi teknis segera ditindaklanjuti agar proses produksi massal dapat dimulai secepatnya. Menhan menargetkan pada tahun 2026, sejumlah wilayah perairan Indonesia sudah diperkuat oleh KSOT tersebut.

 “Teknologi ini akan memberi efisiensi besar,  baik dari sisi personel, material, maupun waktu operasi. Dengan ini, Indonesia menjadi negara keempat di dunia yang mampu memproduksi kapal selam tanpa awak, setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok. Ini kebanggaan luar biasa,” kata Sjafrie.

Ia juga menyampaikan pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto yang memantau langsung uji coba KSOT itu.
 “Pesan beliau jelas: program ini harus sukses dan harus berhasil. Ini kerja keras kita bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menuturkan bahwa KSOT merupakan hasil karya orisinal putra-putri bangsa. “Desainnya 100 persen buatan anak Indonesia, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 50 persen. Kami menggunakan berbagai peralatan yang tersedia di pasaran dalam negeri, lalu menyesuaikannya menjadi standar militer dan kelautan,” jelas Kaharuddin.

Menurutnya, keberhasilan ini menegaskan kemampuan industri pertahanan nasional dalam menghasilkan alutsista strategis berteknologi tinggi yang tak kalah dengan negara-negara besar di dunia. (sa)


Berita Lainnya