Nasional

Tak Sembarangan Kata ”Fufufafa” Ternyata Ada dalam KBBI, Berikut Artinya

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
4 hours ago
Tak Sembarangan Kata ”Fufufafa” Ternyata Ada dalam KBBI, Berikut Artinya
Ilustrasi fufufafa

JAKARTA - Baru-baru ini, istilah ‘Fufufafa’ ramai diperbincangkan di media sosial. Awalnya, istilah ini muncul dari dugaan bahwa sebuah akun Kaskus dengan username ‘fufufafa’ merupakan akun alter dari Gibran Rakabuming Raka, wakil presiden terpilih. Namun, hingga kini belum ada kepastian siapa pemilik asli akun tersebut.

Karena misteri ini, istilah ‘Fufufafa’ menarik perhatian publik, terutama karena kata tersebut tidak memiliki arti yang umum dalam bahasa Indonesia. Lantas, apa sebenarnya arti ‘fufufafa’ dari berbagai perspektif budaya dan bahasa?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "fufu" merujuk pada proses pengolahan ikan dengan cara diasapi hingga mengental. Sedangkan, "fafa" di daerah Aru, Maluku, berarti tanah milik masyarakat menurut hukum adat, yang bisa disebut tanah ulayat.

Dalam Dictionary.com, “Fafa” dianggap sebagai kata yang tidak memiliki makna dan digunakan untuk memparodikan bahasa Prancis. Di acara komedi asal Selandia Baru, Flight of the Conchords, ada sebuah lagu berjudul ‘Foux Du Fafa’ yang secara harfiah berarti "gila tentang Fafa." Parodi terhadap bahasa Prancis ini membuat para penonton tertawa karena stereotip penggunaan bahasa Prancis yang diparodikan.

Dalam konteks budaya Jepang, khususnya dalam anime, manga, dan novel ringan, tawa ‘Fufufu’ digunakan untuk menggambarkan tawa yang licik, misterius, dan penuh rahasia. Berbeda dengan tawa "haha" atau "hehe" yang menunjukkan kebahagiaan, ‘Fufufu’ sering diasosiasikan dengan karakter antagonis yang sedang merencanakan sesuatu.

Di bahasa Mandarin, ‘Fafa’ bisa berarti bunga, di mana kata aslinya adalah "hua hua." Namun, ketika diucapkan dengan nada lucu atau imut, bunyinya bisa berubah menjadi ‘Fafa’.

Dalam tradisi suku Ewe di Ghana, Afrika, nama ‘Fafa’ diberikan kepada anak perempuan. Nama ini biasanya memiliki makna khusus, terutama terkait keadaan kelahiran anak tersebut.

Yang paling menarik, di budaya LGBT+ di Filipina dan Samoa, kata ‘Fafa’ digunakan sebagai istilah sayang untuk pasangan laki-laki, yang berasal dari sebutan ‘papa’. Di Filipina, kata ini juga digunakan sebagai panggilan untuk ayah, terutama di kalangan anak muda keturunan Filipina. Di Samoa, ‘Fafa’ adalah singkatan dari Fa’afafine, yang merujuk pada jenis kelamin ketiga, di mana seorang pria dibesarkan sebagai seorang wanita.

Penggunaan istilah ‘Fufufafa’ yang beragam dari berbagai budaya menunjukkan betapa uniknya kata ini di berbagai belahan dunia. (ant)
 


Berita Lainnya