Nasional

Rentan Serangan Siber, TNI akan Banyak Rekrut Ahli IT

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
26 Agustus 2024 18:30
Rentan Serangan Siber, TNI akan Banyak Rekrut Ahli IT
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsekal Madya TNI M. Khairil Lubis (kiri) membacakan pidato Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam acara seminar nasional yang digelar Lemhannas RI di Jakarta, Senin (26/8/2024).

JAKARTA - Dalam pidatonya pada seminar nasional di Jakarta, Senin, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan rencana untuk merekrut lebih banyak ahli teknologi informasi (IT) sebagai perwira karier TNI. Pidato ini disampaikan oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsekal Madya TNI M. Khairil Lubis.

Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa rekrutmen ini penting untuk revitalisasi Satuan Siber TNI. “Untuk menghadapi tantangan revitalisasi Satuan Siber TNI, kita akan merekrut prajurit dengan kualifikasi IT, yang sebagian besar kemungkinan berasal dari kalangan sipil yang sudah memiliki keahlian di bidang ini dan dapat dilatih menjadi tentara,” ujar Pangkogabwilhan II saat membacakan pidato Panglima TNI pada seminar bertajuk Revitalisasi Industri Pertahanan Darat yang diadakan oleh Lemhannas RI.

Rencana ini juga telah diungkapkan sebelumnya oleh Wakil Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Wadan Kodiklat) TNI Marsekal Muda (Marsda) TNI Widyargo Ikoputra setelah upacara Prasetya Perwira (Praspa) Prajurit Karier Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, pada bulan lalu (22/7/2024).

Marsda Widyargo menjelaskan bahwa pada akhir tahun 2024, akan ada seleksi untuk sekitar 450 calon perwira karier, termasuk di bidang siber dan teknologi nirawak untuk ketiga matra TNI. “Di akhir tahun ini, kami akan melakukan seleksi untuk 450 perwira karier. Ada dua jenis rekrutmen, yaitu reguler dan tenaga kesehatan. Kali ini, hanya rekrutmen reguler yang dilaksanakan, dengan fokus pada teknologi nirawak dan siber,” kata Wadan Kodiklat TNI.

Marsda Widyargo menambahkan bahwa jumlah prajurit dengan keahlian siber dan teknologi nirawak yang dibutuhkan TNI akan disesuaikan dengan perencanaan personel setiap matra. “Dalam 2-3 bulan sebelum rekrutmen dibuka, masing-masing matra akan mengajukan kebutuhan prajurit karier dan spesialisasi yang diperlukan, termasuk jumlah yang dibutuhkan,” jelasnya. (ant)

 
 
 


Berita Lainnya