Nasional
Puan Promosikan Pangan Lokal untuk Turunkan Kasus Diabetes Anak
JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menekankan pentingnya sosialisasi dan konsumsi bahan pangan lokal untuk menanggulangi lonjakan kasus diabetes pada anak di Indonesia.
"Dengan meningkatnya kasus diabetes pada anak, pengawasan ekstra dari berbagai pihak, terutama orang tua, menjadi sangat penting. Sosialisasi mengenai konsumsi bahan pangan lokal juga diperlukan untuk mencegah diabetes pada anak," ujar Puan di Jakarta, Rabu. Puan menilai bahwa bahan pangan lokal, seperti singkong, bisa menjadi alternatif yang baik di tengah maraknya konsumsi minuman manis dan makanan olahan di pasar.
"Singkong, yang memiliki indeks glikemik rendah, adalah sumber karbohidrat yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Namun, tentu saja, konsumsinya harus dalam batas yang wajar," tambahnya. Menurut Puan, data terbaru menunjukkan bahwa anak-anak semakin rentan terhadap diabetes, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka secara signifikan.
Bahan pangan lokal seperti singkong dan umbi-umbian lainnya yang mudah diolah dapat menggantikan nasi dan menawarkan manfaat kesehatan yang lebih baik karena tidak mengalami proses pengawetan, sehingga lebih segar dan nutrisi lebih terjaga. Selain itu, konsumsi bahan pangan lokal juga dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 20 persen, mendukung hasil pertanian lokal, dan memperkuat ketahanan pangan.
Puan juga menyebut bahwa singkong, yang mudah ditemukan sehari-hari, kini juga diminati pasar internasional untuk diolah menjadi tapioka dan bahan pangan lainnya. Dia mendorong pemerintah untuk meningkatkan program edukasi dan sosialisasi mengenai pola makan sehat, terutama terkait dengan kasus diabetes yang semakin marak.
"Edukasi mengenai gizi dan kesehatan sangat penting. Program kampanye yang mempromosikan konsumsi bahan pangan lokal yang sehat, seperti singkong, sayuran, dan buah-buahan, perlu diperbanyak," ungkapnya. Selain mencegah diabetes, langkah ini juga mendukung petani lokal dalam produksi dan distribusi makanan hasil pertanian Indonesia.
Puan juga mengingatkan pentingnya pengawasan dari instansi terkait terhadap peredaran makanan dan minuman tinggi gula serta produk olahan, serta perlunya penegakan regulasi yang efektif oleh pembuat kebijakan. "Pengawasan dari Kemenkes dan BPOM harus lebih ketat dan memberikan manfaat nyata. Pengetatan regulasi penting, namun memastikan asupan sehat dapat dijangkau oleh semua juga sangat penting," tutupnya. (ant)