Nasional

Presiden Jokowi Minta Maaf Tidak Bisa Senangkan Semua Pihak

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
01 Agustus 2024 21:30
Presiden Jokowi Minta Maaf Tidak Bisa Senangkan Semua Pihak
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024) malam.

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia. Permohonan maaf ini disampaikan saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis malam.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mewakili Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI. "Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin untuk memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kesalahan dan kekhilafan selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Presiden Jokowi.

Presiden menyadari sebagai manusia, ia dan Wapres Ma'ruf Amin tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. "Kami tidak sempurna, kami manusia biasa. Kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, yang memiliki Kerajaan Langit dan Bumi serta segala isinya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Presiden Jokowi.

Presiden juga mengajak seluruh hadirin undangan untuk berdoa bersama, memohon pertolongan Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun, thayyibatun, wa rabbun ghofur. Presiden Joko Widodo mengundang 3.163 orang untuk menghadiri kegiatan dzikir kebangsaan, yang menjadi acara pertama dalam rangkaian kegiatan bulan kemerdekaan Agustus 2024 dan menjelang HUT ke-79 RI.

"Bulan kemerdekaan diawali dengan dzikir dan doa. Ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap 1 Agustus," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana di Jakarta, Kamis. (ant) 
 
 


Berita Lainnya