Nasional

Polda Sumbar-Kompolnas Rekonstruksi Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
27 Juni 2024 16:30
Polda Sumbar-Kompolnas Rekonstruksi Kasus Tewasnya Siswa SMP di Padang
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono bersama Kompolnas memeriksa lokasi tewasnya siswa SMP di jembatan Kuranji, Padang, Sumbar pada Kamis (27/6) sekitar pukul 03.00 WIB. ANTARA/FathulAbdi

PADANG - Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Sumbar) bersama Komisi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kompolnas) merekonstruksi peristiwa terkait kematian siswa SMP bernama Afif Maulana di Kuranji, Padang, provinsi tersebut.

Proses rekonstruksi di lokasi kejadian dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, dengan dihadiri oleh Ketua Harian Kompolnas Benny Jozua Mamoto, yang dilakukan di atas jembatan Kuranji, Jalan Bypass Kilometer 9 pada Kamis (27/6/2024) sekitar pukul 03.00 WIB. "Berkunjung kami dari Kompolnas sebagai pengawas internal datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang disesuaikan dengan waktu kejadian untuk mendapatkan gambaran dan situasi yang sebenarnya," ujar Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Padang pada Kamis pagi.

Benny menyatakan hasil pengamatan langsung di TKP akan menjadi dasar saat melakukan wawancara dengan saksi-saksi, yang kemudian akan diperdalam dalam proses penyelidikan. Dia menekankan pentingnya dukungan bersama bagi Kapolda Sumbar dan seluruh anggota untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dan mengungkapkan kebenaran tentang apa yang terjadi.

Benny juga menjelaskan dari pemeriksaan di lokasi kejadian, Kompolnas telah mengidentifikasi beberapa titik yang menjadi kunci peristiwa tersebut. "Di antaranya di mana Afif Maulana terjatuh bersama dengan saksi kunci berinisial A, seberapa jauh jarak mereka, dan apakah percakapan mereka terdengar atau tidak," tambahnya.

Hal ini penting dalam upaya untuk membuktikan apakah benar Afif Maulana mencoba mengajak A untuk melompat, namun ditolak oleh A, sesuai kesaksian yang diberikan. Benny juga menyoroti pencahayaan di lokasi kejadian serta kondisi jalan yang bergelombang yang menjadi pertimbangan dalam penyelidikan.

"Dari situ, ada beberapa kemungkinan, apakah Afif terpeleset saat mencoba melompat ke sisi lain jalan, atau mungkin dia sengaja melarikan diri ke sungai tanpa menyadari sungai tersebut kering dan jatuh ke batu," paparnya. Jembatan Kuranji memiliki dua jalur dengan arah satu arah, satu menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan satunya lagi menuju Pelabuhan Teluk Bayur.

Antara dua jalur ini dipisahkan oleh sela dengan lebar lebih dari satu meter, serta memiliki tembok pembatas. "Kami berharap dapat bersama-sama dengan Polda Sumbar mengungkapkan secara jelas peristiwa yang sebenarnya terjadi, untuk menjawab keraguan yang muncul dari isu-isu yang beredar," tegasnya.

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menegaskan pihaknya bersama jajaran akan terus mengusut tuntas kasus ini, dengan penyelidikan yang saat ini masih berlangsung. (ant)
 
 


Berita Lainnya