Nasional
Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh: Refleksi, Syariat Islam, dan Solidaritas Global
Kontemplasi dan mengenang Tsunami Aceh Bersama AA Gym
JAKARTA — Dalam rangka mengenang dua dekade tragedi tsunami yang melanda Aceh pada 2004, Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam (DSI) menyelenggarakan peringatan akbar yang dipusatkan di Halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Acara ini mengusung tema “Aceh Thanks The World: Beranjak dari Masa Lalu, Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat” sebagai bentuk penghormatan kepada para korban sekaligus ucapan terima kasih kepada dunia atas solidaritas yang diberikan.
Acara ini menghadirkan penceramah kenamaan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), yang akan memberikan tausiyah inspiratif. Kehadiran Aa Gym diharapkan memberikan ketenangan hati serta meningkatkan semangat keimanan dan ketakwaan masyarakat Aceh.
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk hadir, berdzikir, dan berdoa bersama. Ini adalah momen refleksi untuk menguatkan tekad membangun Aceh yang lebih baik,” ujar Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si.
Serangkaian Kegiatan: Dari Ziarah hingga Sirine Tsunami
Peringatan dimulai dengan ziarah ke makam syuhada korban tsunami di Ulee Lheue pada pukul 07.00 WIB. Penjabat Gubernur bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan memimpin rombongan dalam kegiatan ini.
Selanjutnya, sirine Tsunami Early Warning System (EWS) akan dinyalakan pada pukul 07.59 WIB, dengan raungan selama tiga menit. Seluruh masyarakat Aceh diimbau untuk menghentikan aktivitas sejenak dan bertafakur mengenang tragedi yang pernah melanda daerah ini.
Acara ini juga akan dihadiri oleh puluhan duta besar dari negara-negara sahabat dan perwakilan lembaga internasional yang pernah membantu proses rekonstruksi Aceh pascatsunami. Diperkirakan lebih dari 5.000 tamu undangan dari berbagai kalangan turut hadir.
“Kehadiran mereka mencerminkan komitmen global dalam mendukung pembangunan Aceh yang berkelanjutan dan mencegah terulangnya tragedi serupa,” ujar Kepala DSI Aceh, Zahrol Fajri.
Momentum Refleksi dan Mitigasi Bencana
Menurut Zahrol, peringatan tsunami ini bukan sekadar mengenang tragedi, tetapi juga menjadi momen refleksi atas kekuatan dan ketahanan masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana. Selain itu, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan.
“Peringatan ini adalah pengingat akan pentingnya solidaritas dan gotong royong dalam membangun kembali kehidupan setelah bencana,” tambah Zahrol.
Memperkenalkan Syariat Islam ke Dunia
Selain refleksi, peringatan ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan Aceh sebagai contoh penerapan syariat Islam dalam konteks modern dan pluralis.
“Kami ingin menunjukkan bahwa syariat Islam dapat diterapkan dengan damai, toleran, dan relevan di dunia modern. Ini sekaligus menjadi upaya mengoreksi persepsi negatif tentang Islam,” jelas Zahrol.
Melalui tema “Aceh Thanks The World”, Pemerintah Aceh berharap dapat memperkuat hubungan dengan komunitas internasional, sekaligus menegaskan komitmen Aceh untuk terus bangkit menuju masa depan yang lebih baik.
Ajakan untuk Bersama-sama Berdoa dan Bertafakur
Safrizal menutup dengan ajakan kepada seluruh masyarakat Aceh untuk meramaikan puncak acara di Masjid Raya Baiturrahman.
“Mari kita berdzikir, berdoa, dan bertafakur bersama untuk mengenang para syuhada. Semoga Aceh selalu diberi perlindungan dan kekuatan untuk terus maju,” pungkasnya. (mul)
#TsunamiAceh20Tahun #AcehThanksTheWorld #RefleksiBencana #SyariatIslam #SolidaritasGlobal #AcehBangkit