Nasional

Pemerintah "Nekat" Gunakan PDNS 2 Bekas Diretas Hacker

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
23 September 2024 17:30
Pemerintah "Nekat" Gunakan PDNS 2 Bekas Diretas Hacker
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (23/9/2024).

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menyatakan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang sebelumnya diretas akan tetap digunakan, sesuai dengan permintaan dari beberapa tenant yang masih membutuhkan layanan tersebut. Ia memastikan bahwa PDNS 2 di Surabaya telah sepenuhnya pulih dari peretasan.

"Karena permintaan tenant untuk tetap menggunakan PDNS 2, kami melakukan pemulihan dan pembangunan ulang sistem di PDNS 2 Surabaya, yang telah selesai pada bulan September lalu," ujar Hadi usai rapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Hadi menambahkan PDNS 2 Surabaya akan kembali beroperasi sebagai pusat data untuk melayani masyarakat, dan sejak 8 Agustus, sistemnya telah pulih sepenuhnya. Selain itu, pemerintah juga membangun PDNS 1 di Serpong, Tangerang, dan sedang melakukan migrasi data dari Surabaya ke Serpong. Diharapkan proses ini selesai pada Oktober. PDNS 1 Serpong dirancang dengan sistem back up berlapis dan fasilitas mirroring di Sentul, Bogor. Jika terjadi serangan, kedua fasilitas tersebut dapat saling mendukung untuk memastikan layanan tetap berjalan.

Sebelumnya, PDNS 2 Surabaya sempat menjadi target serangan siber pada 17 Juni 2024, ketika terkena ransomware bernama Brain Cipher. Serangan ini berdampak pada 239 instansi, termasuk 30 kementerian/lembaga, 15 provinsi, 148 kabupaten, dan 48 kota yang terganggu.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan ransomware adalah perangkat lunak berbahaya yang mengunci sistem atau file pengguna hingga tebusan dibayarkan. (ant)
 


Berita Lainnya