Nasional

Pembentukan Angkatan Siber TNI akan Dialnjutkan DPR Selanjutnya

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 September 2024 14:00
Pembentukan Angkatan Siber TNI akan Dialnjutkan DPR Selanjutnya
Ilustrasi data Google dan Yahoo. Indonesia yang termasuk negara berpenduduk paling aktif memakai media sosial berbasis data dan internet, ternyata belum memiliki "tentara siber" untuk menangkal serangan siber. Sebagai gambaran, Angkatan Bersenjata Amerika Serikat memiliki divisi khusus tentang ini yang dipimpin seorang mayor jenderal.

JAKARTA - Anggota DPR RI, Dave Laksono, menyatakan pembahasan mengenai pembentukan matra ke-4 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber kemungkinan besar akan dilanjutkan oleh DPR RI periode selanjutnya.

"Jadi, mungkin ini adalah salah satu pekerjaan yang akan di-carry over ke pemerintahan berikutnya," ujar Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa. Ia menjelaskan masa sidang DPR RI periode 2019-2024 akan segera berakhir, mengingat pelantikan anggota dewan periode baru dijadwalkan pada 1 Oktober 2024.

"Jika anggaran untuk Angkatan Siber ini akan dibuat, tentu harus ada dasar hukumnya, undang-undangnya, serta kejelasan mengenai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Semua ini perlu dimatangkan, dan hal tersebut tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat," tambahnya. Dave juga menyebut pada Senin (2/9/2024), Komisi I DPR telah mengadakan rapat bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dalam rapat tersebut, BSSN menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Angkatan Siber untuk TNI.

"Kemarin, kami rapat dengan BSSN dan membahas anggaran mereka. Syukurlah, anggarannya telah meningkat dari yang sebelumnya di bawah setengah triliun, kini sudah lebih dari satu triliun. Namun, anggaran tersebut harus disesuaikan dengan fungsinya," jelasnya. Sebelumnya, pada Senin (2/9/2024), Kepala BSSN, Hinsa Siburian, juga mendukung pembentukan Angkatan Siber sebagai matra keempat TNI.

"Prinsipnya, BSSN mendukung kebijakan pemerintah," kata Hinsa setelah rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta. Hinsa menilai wacana tersebut ideal karena dapat menjawab tantangan yang ada saat ini. Menurutnya, tantangan di bidang siber terus berkembang, dan pembentukan matra baru di TNI untuk menangani urusan siber adalah langkah yang tepat. Namun, hingga kini, BSSN belum membahas hal ini lebih lanjut dengan DPR.

"Tantangan terus berkembang, dan kita harus mampu beradaptasi serta menyesuaikannya dengan perkembangan tersebut," ujar Letnan Jenderal TNI purnawirawan itu. (ant)
 
 


Berita Lainnya