Nasional
PBNU Vs PKB: Pengurus PBNU Kecewa "Gagal Hajar" Cak Imin
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakhadiran Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada undangan panitia khusus (pansus) untuk membahas hubungan antara PKB dan NU.
Ketua PBNU Umarsyah menyatakan, “Ini menunjukkan niat buruk dari ketua umum PKB,” dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, pada Rabu. Muhaimin seharusnya hadir di kantor PBNU pada pukul 12.30 WIB, namun setelah menunggu lebih dari satu jam, PBNU belum menerima konfirmasi kehadiran darinya.
Umarsyah menambahkan, “Kenapa tidak hadir? Kami sudah menunjukkan niat baik dengan mengundang dan mengonfirmasi agenda yang jelas, serta memverifikasi berbagai dokumen dan informasi yang kami terima.”
Ia menjelaskan, Pansus PBNU ingin mengonfirmasi tiga hal penting kepada Muhaimin: kewenangan dewan syuro, permusyawaratan, dan tata kelola organisasi. Namun, Umarsyah, yang juga anggota tim panel pansus PBNU, menegaskan, “Hari ini kami belum memperoleh jawaban yang diharapkan.”
Rais Syuriah PBNU, M. Cholil Nafis, menambahkan ini bukan pertama kalinya PBNU mengundang DPP PKB. Sebelumnya, PBNU juga mengundang sekretaris jenderal PKB yang juga tidak hadir.
Nafis menilai ketidakhadiran DPP PKB mencerminkan ketidakmampuan PKB dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan PBNU, padahal keduanya memiliki hubungan erat baik secara historis maupun dokumentasi.
Ketidakhadiran Muhaimin akan dilaporkan kepada tim panel pansus dan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut dan pengambilan keputusan. (ant)