Resep
Novel Baswedan Apresiasi KPK Tangkap Gubernur Bengkulu, Sebut OTT Sangat Penting dan Efektif
JAKARTA - Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengapresiasi langkah KPK yang melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Novel menilai metode OTT sangat efektif dalam menangkap pelaku korupsi.
"Iya, faktanya memang OTT sangat penting. Jadi saya apresiasi pelaksanaan OTT ini, semoga terus dilakukan dalam rangka pemberantasan korupsi yang efektif," ujar Novel, Minggu (24/11).
Pernyataan Novel ini bertolak belakang dengan pandangan pimpinan KPK terpilih, Johanis Tanak, yang sempat berencana menghapus OTT untuk periode 2024-2029. Wacana tersebut disampaikan Johanis saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu.
Novel menegaskan bahwa OTT merupakan upaya pencegahan efektif terhadap kerugian negara, terutama dalam pengadaan barang/jasa atau pengelolaan sumber daya alam. Menurutnya, bukti yang diperoleh melalui OTT bersifat nyata, objektif, dan sulit disangkal.
"OTT dapat mengungkap praktik serupa yang telah terjadi sebelumnya," kata Novel. Ia juga menekankan bahwa OTT kerap berhasil membongkar kasus-kasus korupsi besar yang merugikan keuangan negara.
"OTT sangat efektif untuk mengungkap kasus korupsi yang lebih besar," tambahnya.
Pemeriksaan Intensif
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, mengonfirmasi bahwa dalam OTT di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, pihaknya mengamankan tujuh orang yang kini tengah menjalani pemeriksaan intensif.
"Benar, KPK melakukan kegiatan tangkap tangan di Pemprov Bengkulu. Ada sekitar tujuh orang yang diamankan," ungkap Tessa.
KPK menduga adanya transaksi suap terkait pengadaan barang dan jasa di Pemprov Bengkulu. Selain menangkap tujuh orang, KPK juga menyita sejumlah uang sebagai barang bukti.
"Turut diamankan sejumlah uang (saat ini masih dihitung). Informasi lengkapnya akan disampaikan secara resmi oleh lembaga sore atau malam nanti," tutup Tessa. (dan)