SURABAYA - Neno Warisman betul-betul seniman tulen. Dalam satu bulan, dia bisa menyelesaikan tujuh lagu, setelah ia turun ke masyarakat di tiga kota di Jawa Timur (Jatim). Ya, Neno dengan nama lengkap Titi Widoretno Warisman itu, kini nyaleg di Dapil III Jatim. 

“Alhamdulillah, dari tiga lagi yang sudah saya siapkan, tiga diantaranya siap diperdengarkan. Sementara empat lainnya sedang dalam proses aransemen musik. InsyaAllah bulan ini diluncurkan semua,” kata Neno saat ditemui di sela-sela acara soft launching tujuh lagu bergelora, di DBL Arena Jawa Pos, Sabtu (9/12/2023).

Soft launching itu bersamaan dengan rapat Koordinasi pemenangan Partai Gelora, yang dihadiri ketua umumnya, Anis Matta. Tampak juga sejumlah artis lainnya yang merupakan kader Partai Gelora dan nyaleg untuk DPR RI dari Jatim, antara lain Ratih Sanggarwati. 

Menurut Neno yang juga dikenal sebagai praktisi parenting itu, ketujuh lagu itu dipersembahkannya dan Partai Gelora untuk Indonesia, hasil dari kontemplasi dari perjalanan waktu selama ini.

“Sebagai caleg DPR RI, saya sudah turun ke masyarakat. Bertemu sapa dengan masyarakat di tiga kota-kabupaten Dapil Jawa Timur III. Banyak hal yang saya temui, dan itu saya ungkap dalam lagu saya,” ujar Neno. 

Neno mendapat amanat dari Partai Gelora untuk berjuang di DPR RI, dengan membawa aspirasi masyarakat Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso yang merupakan dapil III Jatim. 

Adapun ketujuh lagu yang hari ini dilakukan Soft Launching itu, yakni Cinta di Tiga Kota, Di Negeri Kaya Raya, Caleg Bokek (Negeri Para Caleg), Negereh, Para Santreh (Negeri para santri), Miber Hang Dhuwur (Terbang yang Tinggi), Indonesia Negeri Pusaka dan No more Stunting , Please!

Di tempat yang sama, Mulyana, media relation tim pemenangan Neno Warisman mengatakan, untuk tiga lagu yang sudah bisa dinikmati saat ini, yakni lagu Cinta di Tiga Kota, Di Negeri Kaya Raya dan Caleg Bokek (Negeri Para Caleg). Dari ketujuh lagu, selain dengan lirik berbahasa Indonesia, diantaranya juga ada yang berbahasa Jawa dan Madura. 

Menurut Mulyana, banyak pesan moral, selain pemompa semangat yang bergelora pada ketujuh lagu. Seperti di lagu ‘Cinta di Tiga Kota’ misalnya, Bunda Neno mengungkapkan kecintaannya kepada masyarakat di tiga kota; Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso. Di usianya yang sudah 60 tahun, tak menjadi penghalang baginya untuk mengabdi kepada masyarakat. 

“Bantu aku wujudkan mimpimu, begitu kata Bunda Neno. Mimpi untuk sejahterakan kaum dhuafa, pendidikan yang baik hingga lansia yang tak lagi harus bekerja, apalagi menjadi tukang becak,” ujar Mulyana. 

Bunda Neno dalam kampanyenya memang fokus pada upaya memperjuangkan pendidikan untuk kesejahteraan rakyat.

Sementara di lagu berjudul ‘Di Negeri Kaya Raya’, tambah Mulyana, Bunda Neno bercerita soal keprihatinannya terhadap kasus stunting yang masih banyak di negeri kaya ini. Bunda Neno yang selama ini konsen di bidang parenting, berharap di negeri yang kaya raya tak boleh ada lagi bayi stunting.

“Sedangkan di lagu ‘Caleg Bokek (Negeri Para Caleg)’, sesuai judulnya, Bunda Neno bercerita tentang bagaimana perjuangan caleg yang gak cukup punya banyak uang untuk berjuang tembus ke gedung wakil rakyat,” jelas Mulyana. 

Menurut Bunda Neno, dalam lagunya, caleg bokek justru punya semangat tinggi, berjuang menyampaikan jati diri, memperkenalkan program untuk diterima di hati pemilih. 

“Lagu-lagu ini sudah bisa disaksikan di video klip yang tayang di sejumlah media sosial Bunda Neno dan media sosial Partai Gelora. Bahkan, beberapa lagu ini akan diperlombakan untuk masyarakat luas, dengan sejumlah hadiah menarik, mulai dari laptop hingga telepon seluler,” kata Mulyana mengakhiri keterangannya. (sa)