Nasional

Muhammadiyah Idul Adha 28 Juni, Pemerintah Tunggu Sidang Isbat

Redaksi — Satu Indonesia
14 Juni 2023 12:10
Muhammadiyah Idul Adha 28 Juni, Pemerintah Tunggu Sidang Isbat

JAKARTA - Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah akan jatuh pada Rabu (28/6/2023). Hal ini didasari bahwa 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Senin (19/6/2023), sehingga Idul Adha (10 Dzulhijjah 1444 H) jatuh pada hari Rabu.

Sementara Pemerintah masih harus sidang Isbat untuk menentukan hari Raya Idul Adha. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat awal Dzulhijjah dan Idul Adha 2023 juga dilakukan pada 29 Zulkaidah. Tahun ini, tanggal 29 Zulkaidah 1444 H bertepatan dengan Minggu, 18 Juni 2023.

"Sidang isbat awal Zulhijjah akan dilaksanakan Minggu, 18 Juni 2023 atau bertepatan dengan tanggal 29 Zulkaidah," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib pada Rapat Persiapan Penetapan Awal Zulhijjah, di Jakarta, Kamis (8/6/2023), dikutip dari situs resmi Kemenag.

Adib juga menyebutkan, pelaksanaan sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah 1444 H akan berlangsung di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama, Jl. M.H Thamrin No. 6, Jakarta.

Adib mengatakan, semua sistem hisab sepakat bahwa ijtimak menjelang Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Ahad (18/6), atau bertepatan dengan tanggal 29 Zulkaidah 1444 H sekitar pukul 11.37 WIB.

Ia menjelaskan pada hari rukyat, tanggal 29 Zulkaidah 1444 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 0° 11,78’ sampai 2° 21,57’ dengan sudut elongasi antara 4,39° sampai 4,93°.

Kendati demikian, hasil sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah 1444 H dan Idul Adha 2023 menunggu hasil rukyatul hilal di seluruh Indonesia, yang akan digelar oleh Kanwil Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain setempat.

Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, pemerintah masih mengkaji usulan Muhammadiyah untuk menetapkan libur dua hari saat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, yakni pada Rabu (28/6/2023) dan Kamis (29/6/2023). Usulan ini disampaikan Muhammadiyah karena sudah menetapkan Hari Raya Idul Adha pada 28 Juni, sedangkan pemerintah kemungkinan menetapkannya pada 29 Juni. 

"Nanti kita kaji dululah itu," kata Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/6/2023). 

Yaqut tidak berkomentar lebih jauh soal usulan dua hari libur tersebut. Namun, dalam kesempatan ini, ia mengabarkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 sejauh ini berjalan dengan baik, meski ada beberapa kekurangan kecil. Yaqut pun menilai keterlambatan penerbangan yang dialami sejumlah calon jemaah sebagai hal yang wajar. 

"Menurut saya sih ini soal maskapai telat itu hal biasa ya, kita kan kalau menerapkan komersil juga biasa kok. Apalagi ini jemaah yang besar dinamikanya, pasti tinggi kan, jadi biasa aja," kata dia. 

Dilansir dari situs web resmi Muhammadiyah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan agar ada dua hari libur bila Hari Raya Idul Adha yang ditetapkan Muhammadiyah dan pemerintah berbeda. Mu’ti mengusulkan agar pada Rabu, 28 Juni 2023, juga menjadi hari libur nasional. Hal ini agar warga Muhammadiyah dapat melaksanakan shalat Id dengan tenang dan khusyuk. 

Pasalnya, beberapa tahun yang lalu banyak anggota Muhammadiyah yang telah menjadi PNS dan ASN di berbagai daerah harus berangkat ke kantor pada hari ketika warga Muhammadiyah lainnya sedang melaksanakan shalat Id. “Jadi liburnya dua hari, yaitu tanggal 28 atau 29 Juni 2023. Saya kira yang pegawai negeri setuju itu," kata Mu'ti. (sa)


Berita Lainnya