Otomotif

Mobil Listrik Sih Laku, walau Lambat

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 Agustus 2024 17:00
Mobil Listrik Sih Laku, walau Lambat
Deretan mobil elektrik AION Y Plus yang akan dikirim dari China ke Indonesia.

JAKARTA- Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, memproyeksikan penjualan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) akan terus tumbuh meskipun lambat. "Proyeksi penjualan EV setelah pameran otomotif dan GIIAS hingga pertengahan tahun 2024 menunjukkan tren positif, pelan tapi pasti," katanya di Jakarta.

Yannes menjelaskan bahwa penyelenggaraan pameran-pameran otomotif, termasuk GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS), turut mendorong peningkatan minat konsumen terhadap mobil ramah lingkungan. Pameran otomotif memberikan kesempatan kepada calon konsumen untuk mengenal dan melihat dari dekat pilihan kendaraan listrik yang tersedia.

"Hal ini dapat meningkatkan minat dan mendorong penjualan EV ke depan," ujar Yannes. Kehadiran mobil-mobil listrik dengan harga kompetitif dari produsen asal China seperti Wuling Air ev dan DFSK Seres E1 yang harganya di bawah Rp200 juta turut menambah daya tarik kendaraan ramah lingkungan bagi masyarakat kelas menengah.

"Penjualan Wuling Air ev bahkan mencapai lebih dari 1.000 unit dalam periode Januari-Juni 2024 di tengah turunnya penjualan mobil ICE (mesin pembakaran internal) hingga lebih dari 19 persen. Dengan pilihan harga di bawah Rp200 juta, tentu menjadi daya tarik bagi masyarakat kelas menengah Indonesia," kata Yannes.

Sebagai segmen pasar otomotif terbesar, masyarakat ekonomi kelas menengah berpotensi mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Pada penutupan GIIAS 2024, Sabtu (27/7), Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohanes Nangoi menyampaikan bahwa penjualan mobil hingga saat ini masih didominasi oleh mobil bermesin pembakaran internal, tetapi penjualan mobil listrik juga menunjukkan peningkatan. (ant)
 
 
4o


Berita Lainnya