Nasional
Menko Polhukam Hadi Ankgat Bicara soal Melonjaknya Jumlah Suara PSI
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengajak masyarakat untuk menunggu hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Hanya hasil KPU yang bisa dijadikan acuan," ujar Hadi saat berkunjung ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, pada Selasa.
Hadi menolak untuk memberikan tanggapan terhadap dugaan kecurangan dalam lonjakan suara PSI, menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam ranah asumsi dan perlu dibuktikan. Sebelumnya, anggota KPU RI, Idham Holik, telah menegaskan bahwa tidak ada penggelembungan suara terhadap PSI. Menurutnya, yang tidak akurat adalah teknologi OCR (optical character recognition) dalam membaca foto Formulir Model C1-Plano.
Idham menekankan pentingnya partisipasi aktif pengguna Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk melaporkan ketidakakuratan tersebut. Sirekap adalah alat bantu penghitungan suara yang telah sesuai dengan rekomendasi Bawaslu terkait data C Hasil Plano.
Perolehan suara peserta pemilu telah melalui rekapitulasi berjenjang, mulai dari PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, hingga KPU RI, sesuai dengan mekanisme rekapitulasi penghitungan suara.
Dalam konteks ini, sebuah cuitan dari akun media sosial X, @overgassedmk12, menyebutkan perbedaan suara PSI di Sirekap dan dokumen Formulir Model C Hasil Plano, namun Idham menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan asumsi yang perlu diperjelas melalui proses rekapitulasi resmi KPU.
Sementara itu, berdasarkan data pada laman resmi KPU, PSI memperoleh 2.403.316 suara atau 3,13 persen pada Pemilu Anggota DPR RI dari 15 Februari hingga 20 Maret 2024. (ant)