Opini

Kuatkan Amal Usaha Kontribusi Bangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh: Musni Umar, Sosiolog

Musni Umar — Satu Indonesia
12 September 2024 14:43
Kuatkan Amal Usaha Kontribusi Bangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045
Musni Umar

JAKARTA - Pada Jumat, 13 September 2024, keluarga besar Pelajar Islam Indonesia  akan melakukan Muktamar ke-7 dan Reuni Akbar yang akan  dilaksanakan di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, dengan mengambil tema "Menguatkan Amal Usaha Berkontribusi Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045".

Dalam rangka turut menyukseskan Muktamar ke-7 dan Reuni Akbar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) saya menulis artikel ini.

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi negara maju yang hebat karena segala persyaratan untuk menjadi negara besar dan maju,  Indonesia miliki. Untuk mewujudkan hal tersebut,  kita harus fokus pada bidang-bidang tertentu yang jika dilakukan dengan baik, akan menghela kemajuan bangsa secara signifikan.

Tantangan yang dihadapi Indonesia untuk menjadi negara maju, hebat dan besar, tidaklah kecil karena bersumber dari internal Indonesia dan eksternal.Dari internal Indonesia, kita masih menghadapi banyak permasalahan yang menjadi tantangan dan rintangan.

Pertama,  sumber daya manusia Indonesia sebagian besar baru tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini sangat penting di beri perhatian besar karena Indonesia emas yang ingin kita wujudkan 2045  tidak akan tercapai jika kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Indonesia tidak ditingkatkan secara signifikan.

Kedua, korupsi masih merajalela. Masalah korupsi saya apresiasi tekad Prabowo untuk memberantas korupsi dan Narkoba. Untuk mendukung tekad tersebut saya telah menulis artikel yang dipublikasikan di media Satu Indonesia dengan judul "Tekad Prabowo Berantas Korupsi dan Narkoba Patut Didukung" (02/9/2025 21.25).  Korupsi yang sudah bersifat sistemik dan merajalela harus diberantas yang  dipimpin langsung oleh presiden dan sebaiknya kita belajar di China dan Korea Selatan dalam memberantas korupsi.

Untuk mewujudkan pemberantasan korupsi harus dilakukan secara tegas, keras dan berani  dengan mendayagunakan semua Lembaga penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, para hakim dan Mahkamah Agung (MA), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan seluruh pejabat negara dan modal sosial serta  masyarakat sipil seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Syarikat Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI),  Konferensi Waligereja, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan ulama, dai, cerdik pandai, pastor,  pendeta, biksu, tokoh masyarakat untuk berkolaborasi menyukseskan pemberantasan korupsi.

Ketiga, memberantas kemiskinan. Kemiskinan masih sangat besar jumlahnya di Indonesia. Kalau menggunakan parameter kemiskinan ala BPS dengan garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp582.932,-/kapita/bulan, maka hasilnya jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Akan tetapi, kalau menggunakan garis kemiskinan menurut Bank Dunia sebesar 3,2 dolar Amerika Serikat per hari per kepala, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 110 juta jiwa atau 40% dari penduduk Indonesia miskin (CNBC Indonesia, Rabu, 10/05/2023 07:25 WIB).

 

Menurut saya tiga faktor tersebut yang harus diberi fokus utama untuk diperangi oleh pemerintahan Prabowo di masa depan.

Kuatkan Amal Usaha

Untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 diperlukan partisipasi seluruh rakyat Indonesia termasuk keluarga besar Pelajar Islam Indonesia.

Oleh karena itu tema Muktamar ke-7 dan Reuni Akbar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia yaitu "Menguatkan Amal Usaha Berkontribusi Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045" sangat relevan.

Pertanyaannya, amal usaha apa yang bisa dilakukan untuk berkontribusi membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045? Menurut saya, partisipasi yang amat penting dilakukan oleh keluarga besar Pelajar Islam Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia ialah:

Pertama, membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan semakin meluas di seluruh lapisan masyarakat. Dasarnya kita mementingkan pendidikan, 1) Berdasarkan teologis yang  bersumber dari Al-Qur'an bahwa Allah akan meninggikan kedudukan orang-orang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan pada kedudukan tinggi dan bertingkat-tingkat (S. al-Mujadalah ayat 11). Selain itu, Hadis Nabi Muhammad SAW di antaranya "perintah menuntut ilmu sejak ayunan sampai ke liang lahat". Dalam konsep pendidikan dikenal dengan "Life Long Education" belajar sepanjang hayat.

2) Berdasarkan ideologis yang bersumber dari Pembukaan UUD 1945 bahwa tujuan Indonesia didirikan di antaranya untuk  "mencerdaskan kehidupan bangsa". Para pendiri Indonesia (founding fathers) menyadari bahwa Indonesia akan maju jika rakyat Indonesia cerdas. Cara mencerdaskan rakyat Indonesia adalah melalui pendidikan.

3) Berdasarkan sejarah dan pengalaman, bahwa semua bangsa dan negara di dunia mengalami kebangkitan dan kemajuan karena rakyatnya memiliki pendidikan yang tinggi.

Kedua, membangun ekonomi. Amal usaha yang mesti dilakukan keluarga besar Pelajar Islam Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia ialah berkontribusi membuat ekonomi melalui kegiatan usaha. Masalah ketidakadilan dalam bidang ekonomi tidak bisa diselesaikan melalui podcast, seminar di kampus dan orasi di berbagai tempat, tetapi aksi nyata  membangun usaha dalam berbagai bidang. Anak-anak muda terutama para sarjana dari keluarga besar Pelajar Islam Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia, sebaiknya difasilitasi mendirikan usaha sebagai sarana memajukan kesejahteraan umum, mengurangi ketimpangan dan ketidakadilan ekonomi, membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

Semoga tulisan ini memberi spirit bagi keluarga besar Pelajar Islam Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia untuk berkontribusi secara nyata membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan dunia usaha sebagai partisipasi mewujudkan Indonesia Emas 2045. (*)


Berita Lainnya